Senin, 07 Juni 2010

BERBAIK SANGKA

“Ini nih, risiko belajar di Sekolah Tinggi Agama Islam” kata seorang teman. mengeluh kerena sudah dari tadi mata kuliah tidak berganti-ganti juga. Mungkin kerena ini adalah tiga pertemuan terakhir semester ini untuk mata kuliah bahasa arab. Bagi sebagian orang mata kuliah bahasa arab adalah sebuah momok. “Bahasa arab lagi-lagi, Bahasa arab lagi” keluh mahasiswa yang lain yang kurang suka dengan mata kuliah bahasa arab. “Belajar bahasa arab dari semester I sampai semester III tahunya Cuma na’am dan Laa aja”, imbuh yang lain.
Pak gimanaa sih caranya supaya kita pintar bahasa arab, dari dulu saya ga bisa-bisa” celetuk seorang mahasiswa. bagi sebagian yang lain yang suka bahasa arab sih, enjoy-enjoy aja. termasuk anaa, menurut anaa belajar bahasa arab itu menyenangkan.
“Kalian tahu, siapakah yang lahir di arab, besar di arab, tapi tidak bisa bahasa arab”. tanya dosen anaa.
“Onta, Pak” semua mahasiswa serempak menjawab.
“Kalian tahu kenapa onta tidak tahu bahasa arab”. tanya dosen anaa lagi.
“Namanya juga onta pak, manaa tahu dia bahasa manusia. manaa tahu dia belajar” jawab salah satu mahasiswa.
“Benar, kerena onta binatang, kerena onta tidak tahu belajar” jawab dosen anaa.
“Kalian kan bukan onta, kalian kan manusia, dan apakah kalian bisa bahasa kalian yang kalian gunakan sekarang ini juga tanpa belajar”
saya yakin dulunya kalian juga belajar, mulai dari menyebut kata makan dengan maem, dan lain sebagainya, semua itu butuh proses, tidak bisa instans” jawab dosen anaa. “Nah kalau kalian belajarnya ga semangat, ada yang mengantuk. gimana mau bisa bahasa arab. yang memperhatikan saja kan belum tentu bisa apalagi yang belajar sambil mengantuk. sindir dosen anaa soalnya baru saja ada mahasiswa yang beberapa kali menguap.
“Tapi, bagi bapak kalau ada salah satu mahasiswa bapak yang masuk kuliah mengantuk, apalagi kalau jam pertama, bapak berbaik sangka saja. mungkin tadi malam shalat tahajudnya lama, jadi paginya mengantuk” ucap dosen anaa dengan nada bercanda. “Ia pak, mungkin tadi malam tahajjudnya lama. seorang mahasiswa menimpali, di sambut gelak tawa mahasiswa yang lain.
“Nah kalau yang mengantuknya lebih dari satu, bapak juga berprasangka baik saja, mungkin tadi malam tahajjudnya berjamaah”. sekali lagi kata-kata dosen anaa membuat perut teman-teman anaa seraca di kocok oleh pelawak handal.
“Tapi, ini ada tapi juga, seru dosen anaa lagi”
“Tapi apa pak” tanya anaa sudah tidak sabar lagi.
“Tapi kalau semua mahasiswanya mengantuk, apalagi sampai ketiduran, bapak juga berbaik sangka, mungkin semua sepakat untuk shalat tahajud berjamaah, mungkin dirumah salah satu mahasiswa, tapi kalau semua mahasiswa mengantuk, apalagi sampai ketiduran, buat apa bapak ngajar lagi, siapa lagi yang mau di ajari, kalau semuanya tidur, mending bapak ke kantor jawab dosen anaa dengan senyum merekah. semua mahasiswa kembali tersenyum. “jadi kalau belajar itu yang semangat dong, jangan kaya orang ngantuk gitu”. seru anaa.
“Nah, ada lagi cerita bapak, masih mau dengar” tanya dosen anaa lagi. “Apa bedanya sepatu sandal, dengan sandal sepatu” tanya dosen anaa sewaktu melihat ada sepatu salah satu mahasiswa yang sepatu yang bagian tumitnya, diinjak. “Saya pak” ucap salah satu mahasiswa setengah berteriak. “Iya apa bedanya” tanya dosen anaa lagi. “Kalau sepatu sendal, itu sepatu yang diinjak bagian tumitnya, tapi kalau sendal sepatu itu sandal yang bagian depannya seperti sepatu, terus bagian belakangnya bolong, biasa juga ada kaitan”.
“Sebenarnya kalau bagi bapak sih, tidak terlalu mempermasalahkan mau pakai sepatu atau pakai sandal, tapi sebaiknya pakailah pakaian yang sopan, kalau pakai sendal sepatu, itu minimal pakai kaus kaki lah, dan kalau pakai sepatu, jangan sepatunya di jadikan sandal”. nasehat beliau kepada semua mahasiswa. “Nah ngomong-ngomong sudah selesai belum dicatat soalnya tanya dosen anaa. seraya membalikkan badan menghadap papan tulis kemudian duduk di kursi beliau. Sebagian mahasiswa terkejut. “Ha, Ujian kah pak” tanya salah satu mahasiswa. Latihan aja, nanti kalau sudah selesai, tolong dikumpulkan, dan salah seorang nanti antarkan ke kantor”. kemudian dosen anaa pamit. “Ah latihan lagi, latihan lagi” celetuk salah satu mahasiswa “latihan teruuuuuuuus, dari tadi ga ngerti-ngerti juga”. “Makanya belajar belajar jangan nyontek terus” jawan anaa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGARUH MINAT BELAJAR BAHASA ARAB TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ARAB MAHASISWA

LAMPIRAN PROPOSAL PENELITIAN MINAT BELAJAR BAHASA ARAB

KENANG-KENANGAN PPL DI SMAN 1 SANGATTA UTARA

Laporan PPL di SMAN 1 Sangatta Utara