Rabu, 29 Juni 2011

TIP & TRIK MENGETIK MAKALAH DAN SKRIPSI DENGAN MICROSOFT WORD 2007


 

  1. Berpindah Ke Jendela yang Lain Tanpa Menggunakan Mouse
  2. Kumpulan Shortcut di Microsoft Word 2007
  3. Melakukan Back Up Secara Otomatis
  4. Melakukan Copy Format Teks
  5. Membagi Sel dengan Garis Diagonal
  6. Membandingkan Dua Buah Dokumen
  7. Memberi Nomor Urut pada Kolom Tabel secara otomatis
  8. Memberikan Pasword pada Dokumen
  9. Membuat Arsiran pada Tabel
  10. Membuat Daftar Isi Secara Manual
  11. Membuat Daftar Isi Secara Otomatis
  12. Membuat Daftar Pustaka menggunakan APA
  13. Membuat Daftar Tabel dan atau Gambar secara Otomatis
  14. Membuat Footnote berbeda di tiap Sesi menggunakan Page Break
  15. Membuat Footnote dan Endnote Secara Cepat
  16. Membuat Master Dokumen
  17. Membuat Orientasi Halaman Berbeda dalam Satu Dokumen
  18. Membuat Shortcut Sendiri
  19. Membuat Sumber Kutipan
  20. Memeriksa ejaan (Spelling & Grammar) Baik untuk Bahasa Inggris Maupun Bahasa Indonesia
  21. Memperlebar Jarak Antar Huruf pada Teks
  22. Menampilkan Dua Dokumen dalam Satu Layar
  23. Mengatur Jarak Spasi Secara Default
  24. Mengganti Format Penyimpanan Secara Default
  25. Mengganti Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil pada Teks dengan cepat
  26. Mengganti Huruf dan Ukuran Huruf Secara Default
  27. Mengganti Jenis dan Ukuran Huruf Pada Teks dengan Cepat
  28. Mengganti Margin dan Ukuran Kertas Secara Default
  29. Mengganti Nama Author Dokumen
  30. Menggunakan 3 Format Penomoran Halaman dalam Satu Dokumen
  31. Menghapus Komponen di Dalam Builing Block Organisir
  32. Menghapus Tabel dengan Cepat
  33. Menghilangkan Border Tabel dengan Cepat
  34. Menghitung Angka dalam Tabel
  35. Menginstal dan Menggunakan Al Qur'an in Word
  36. Mengolah Data dari Excel di Microsoft Word
  37. Mengonversi Dokumen Word Menjadi Format PDF
  38. Mengonversi Dokumen PDF ke Microsoft Word
  39. Mengonversi Tabel menjadi Teks
  40. Mengonversi Teks menjadi Tabel
  41. Menulis Rumus Menggunakan Microsoft Equation
  42. Menulis Tulisan Arab di Microsoft Word Menggunakan aplikasi Multikey di Windows XP & Windows Vista
  43. Menyeleksi Teks Menggunakan Mouse dan atau Keyboard
  44. Menyimpan Dokumen dengan Nama Berbeda dengan Cepat
  45. Menyimpan Dokumen ke dalam Format Mark Final sehingga tidak bisa di Hapus dan di Edit
  46. Menyimpan Gambar atau Dokumen ke dalam Quick Part
  47. Menyimpan Hasil Salinan ke Dalam Clipboard
  48. Rahasia Tombol ALT
  49. Supaya Huruf Tidak Berubah ketika di Buka di Komputer lain
  50. Mencetak Dua Halaman Dalam Satu Lembar

Jumat, 21 Januari 2011

Nama Anak-Anak Putri

ALIF (الألف)

1. Atiah : آتِيَة : yang datang
2. Azifah : آزِفَة : yang mendekat ; nama lain dari hari Kiamat
3. Asiah : آسِيَة : nama isteri Fir’aun yang beriman kepada Allah; ahli dalam pengobatan
4. Aminah : آمِنَة : Nama ibu Rasulullah; yang aman
5. Abiyyah : أَبِيَّة : yang menolak kehinaan; punya kepribadian yang kokoh
6. Atsilah : أَثِيْلَة : yang berakar; mempunyai keturunan yang baik
7. Ahlam :أَحْلاَم : jamak dari hulm ; mimpi
8. Adibah :أَدِيْبَة : sastrawati
9. Arja : أَرْجَى : lebih diharapkan
10. Aribah :أَرِيْبَة : yang berakal; pandai
11. Aridhah : أَرِيْضَة : yang bersih, terang ; mengesankan
12. Arij :أَرِيْج : bau yang sedap
13. Arikah : أَرِيْكَة : permadani yang dihias
14. Azka : أَزْكَى : lebih suci, bersih
15. Azaliyyah : أَزَلِيَّة : yang bersifat azaly, dari sejak dulu
16. Asma’ : أَسْمَاء : jamak dari ism ; nama
17. Asma : أَسْمَى : lebih mulia, tinggi
18. Asywaq : أَشْوَاق : jamak dari syauq ; kerinduan
19. Ashilah : أَصِيْلَة : yang asli, orisinil
20. Adhwa’ : أَضْوَاء : jamak dari dha-u’ ; cahaya
21. Agharid : أَغَارِيْد : jamak dari ughrudah : kicauan burung
22. Afanin : أَفَانِيْن : daun yang lembut; jenis perkataan yang khas
23. Afrah : أَفْرَاح : jamak dari farhah : kegembiraan; pesta
24. Afkar : أَفْكَار : jamak dari fikr : pemikiran
25. Afnan : أَفْنَان : Cabang pohon
26. Alfiyyah : أَلْفِيَّة : dinisbatkan kepada kata alf : ribuan
27. Althaf : أَلْطَاف : taufik, lembut
28. Amany : أَمَانِي : jamak dari umniyah : cita-cita
29. Amjad : أَمْجَاد : Maruwah; kedermawanan; keagungan
30. Amirah : أَمِيْرَة : pemimpin
31. Anisah : أَنِيْسَة : yang lembut; jinak
32. Aniqah : أَنِيْقَة : indah menawan
33. Ibtisamah : اِبْتِسَامَة : senyuman
34. Ibtihaj : اِبْتِهَاج : keceriaan, kegembiraan
35. Ibtihal : اِبْتِهَال : memohon/berdoa (kepada Allah)
36. Ihtisyam : اِحْتِشَام : malu
37. Ihtifa’ : اِحْتِفَاء : sambutan penu
38. Ihtima’ : اِحْتِمَاء : berlindung, bertahan
39. Ihtiwa’ : اِحْتِوَاء : mencakup, mengandung (sesuatu)
40. Irtiqa’ : اِرْتِقَاء : meningkat
41. Irtiyah : اِرْتِيَاح : puas, senang
42. Izdihar : اِزْدِهَار : maju, berkembang
43. Istifadah : اِسْتِفَادَة : mengambil faedah, memanfaatkan
44. Isytihar : اِشْتِهَار : terkenal, masyhur
45. Iftikhar :اِفْتِخَار : bangga
46. Imtitsal : اِمْتِثَال : menjalankan perintah
47. Imtidah : اِمْتِدَاح : memuji
48. Imtinan : اِمْتِنَان : Rasa syukur dan penghargaan; menyebut keutamaan diri
49. Intishar : اِنْتِصَار : kemenangan
50. Intima’ : اِنْتِمَاء : berafiliasi (kepada)
51. In’am : إِنْعَام : penganugerahan
52. Inas : إِيْنَاس : penjinakan; melembutkan hati; Yakin
53. Umamah : أُمَامَة : nama anak tiri Rasulullah (anak Ummu Salamah); onta yang berjumlah tiga ratus
54. Umaimah : أُمَيْمَة : Diminutif (tashgir) dari kata Umm (ibu)
55. Unsyudah : أُنْشُوْدَة : syair yang dilantunkan.

BA’ (الباء )

1. Bahitsah : بَاحِثَة : Yang mencari; mengkaji/meneliti
2. Badirah : بَادِرَة : Yang bersegera
3. Badiyah : بَادِيَة : yang tampak; perkampungan di pelosok
4. Bazilah : بَاذِلَة : yang membanting tulang, berupaya keras
5. Barrah : بَارَّة : yang berbakti (kepada kedua orangtuanya, dll); yang berbuat baik
6. Bari’ah : بَارِعَة : yang menonjol, unggul, cemerlang
7. Bariqah : بَارِقَة : yang berkilau; awan yang berkilat
8. Bazigha : بَازِغَة : yang muncul
9. Basilah : بَاسِلَة : yang berani
10. Basimah : بَاسِمَة : yang tersenyum
11. Balighah : بَالِغَة : yang sudah mencapai usia baligh
12. Bahirah : بَاهِرَة : Yang bercahaya
13. Bahiyah : بَاهِيَة : wajah yang ceria
14. Bahriyyah : بَحْرِيَّة : yang dinisbatkan kepada bahr : laut
15. Badriyyah : بَدْرِيَّة : yang dinisbatkan kepada badr : bulan purnama
16. Badi’ah : بَدِيْعَة : yang cantik, indah
17. Badilah : بَدِيْلَة : pengganti
18. Badinah : بَدِيْنَة : yang gemuk
19. Bari`ah : بَرِيْئَة : yang selamat, terbebas dari ikatan, polos tidak berdosa
20. Barokah : بَرَكَة : keberkahan; pertumbuhan; pertambahan
21. Basmah : بَسْمَة : senyuman
22. Basyirah : بَشِيْرَة : yang menyampaikan kabar gembira
23. Balqis : بَلْقِيْس : nama Ratu negeri Saba’ pada masa Nabi Sulaiman 'alaihissalaam
24. Balighah : بَلِيْغَة : yang fashih, amat sangat mengena
25. Bahjah : بَهْجَة : kegembiraan, keceriaan
26. Bahirah : بَهِيْرَة : wanita yang terhormat
27. Bahiyyah : بَهِيَّة : yang cantik; bersinar; berkilau
28. Baydla` : بَيْضَاء : yang putih
29. Butsainah : بُثَيْنَة : (diminutif dari Batsnah) ; wanita yang cantik
30. Buraidah : بُرَيْدَة : (diminutif dari bard); dingin ; nama sebuah tempat/propinsi di Arab Saudi


TA’ (التاء)

1. Tâiqah : تَائِقَة : yang merindu, sangat menginginkan sesuatu
2. Tâbi’ah : تَابِعَة : yang mengikuti
3. Tâsi’ah : تَاسِعَة : yang kesembilan
4. Tâliyah : تاَلِيَة : yang membaca (al-Qur’an); yang berikutnya, yang mengikuti
5. Tabrîz : تَبْرِيْز : yang lebih unggul; penampakan
6. Tahiyyah : تَحِيَّة : ucapan selamat
7. Tarbiyah : تَرْبِيَة : mendidik, pendidikan
8. Tarqiyah : تَرْقِيَة : meningkatkan, peningkatan
9. Tazkiyah : تَزْكِيَة : menyucikan (diri); penyucian (diri); rekomendasi
10. Tasliyah : تَسْلِيَة : menghibur, hiburan
11. Taghrîd : تَغْرِيْد : kicau burung
12. Taqiyyah : تَقِيَّة : yang taqwa
13. Talîdah : تَلِيْدَة : klasik
14. Tamîmah : تَمِيْمَة : penciptaan yang sempurna; perlindungan
15. Tawaddud : تَوَدُّد : cinta kasih
16. Tahâni : تَهَانِي : jamak dari kata tahni-ah ; ucapan selamat
17. Taima’ : تَيْمَاء : padang sahara; nama lembah di bagian utara jazirah Arab

TSA’ (الثاء)


1. Tsâbitah : ثَابِتَة : yang kokoh; teguh hati; lurus
2. Tsariyyah : ثَرِيَّة : yang kaya
3. Tsurayya : ثُرَيَّا : kumpulan bintang
4. Tsuaibah : ثُوَيْبَة : nama wanita penyusu Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam ; diminutif dari tsawâb (pahala)


JÎM (الجيم)

1. Jâizah : جَائِزَة : hadiah, orang yang membolehkan
2. Jasîmah : جَسِيْمَة : yang besar badannya, gemuk
3. Jamîlah : جَمِيْلَة : yang cantik
4. Jalîlah : جَلِيْلَة : yang tinggi, mulia, agung
5. Jauharah : جَوْهَرَة : mutiara
6. Jahra’ : جَهْرَاء : yang bersuara lantang, jelas
7. Jaida’ : جَيْدَاء : leher yang jenjang
8. Jinân : جِنَان : (kata jamak dari jannah) taman, kebun, surga
9. Jumânah : جُمَانَة : butir mutiara yang besar
10. Juwairiyyah : جُوَيْرِيَّة : nama salah seorang Isteri Rasulullah

AL-HA’ (الحاء)

1. Habibah : حَبِيْبَة : Kekasih; tersayang
2. Hasanah : حَسَنَة : Perkataan atau perbuatan yang baik
3. Hasibah :حَسِيْبَة : Yang memiliki keturunan terpandang
4. Hasna` : حَسْنَاء : Cantik; indah; molek
5. Hakimah : حَكِيْمَة : yang bijaksana
6. Halwa : حَلْوَى : manisan
7. Halimah : حَلِيْمَة : Yang sabar, lembut; wanita yang menyusui Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam
8. Hamdunah : حَمْدُوْنَة : Yang memiji; yang bersyukur
9. Hamidah : حَمِيْدَة : Yang tingkah lakunya terpuji
10. Hannan : حَنَّان : Yang banyak mengasihi; kelembutan hati
11. Hanin : حَنِيْن : Yang penuh kasih sayang
12. Hawwa` : حَوَّاء : yang mengandung sesuatu; isteri Nabi Adam
13. Haura` : حَوْرَاء : Wanita berkulit putih yang memiliki mata yang sangat hitam
14. Husna : حُسْنَى : Kesudahan yang menyenangkan
15. Hamnah : حَمْنَة : Kemudahan
16. Hishshah : حِصَّة : Bagian; jenis mutiara
17. Husniyah :حُسْنِيَّة : Yang bersifat baik
18. Hulwah : حُلْوَة : Mata atau mulut yang indah; manis
19. Humaira` : حُمَيْرَاء : Diminutif (tashghir) dari kata ‘Hamra`’ (yang kemerah-merahan)
20. Huriyah : حُوْرِيَّة : Bidadari surga; wanita cantik
21. Hazimah : حَازِمَة : Yang memiliki keteguhan hati dan keyakinan diri; bersikap tegas
22. Hafizhah :حَافِظَة : Yang memelihara, menjaga diri
23. Hamidah : حَامِدَة : Yang bersyukur; yang memuji


AL-KHÂ’ (الخاء)

1. Khatimah : خَاتِمَة : Kesudahan atau penghabisan sesuatu
2. Khathirah : خَاطِرَة : Pikiran atau rasa yang melintas didalam hati
3. Khalidah : خَالِدَة : Abadi
4. Khalidiyah : خَالِدِيَّة : Yang menisbatkan kepada ‘khalidah’
5. Khalishah : خَالِصَة : Murni, bening
6. Khashibah : خَصِيْبَة : Banyak kebaikan; subur
7. Khadhra` : خَضْرَاء : Hijau; langit.
8. Khulashah : خُلاَصَة : Kesimpulan; ringkasan
9. Khamilah : خَمِيْلَة : Beludru; hutan belukar
10. Khansa : خَنْسَاء : Yang memiliki hidung mancung; wanita yang baik
11. Khaulah : خَوْلَة : Rusa betina
12. Khairiyah : خَيْرِيَّة : Yang memiliki sifat baik
13. Khizanah : خِزَانَة : Harta yang disimpan; lemari


AD-DÂL (الدال)

1. Daliyah : دَالِيَة : Pohon anggur
2. Danah : دَانَة : Batu mulia
3. Daniyah : دَانِيَة : Dekat
4. Dalilah : دَلِيْلَة : Bukti; jalan yang terang
5. Dauhah : دَوْحَة : Hujan yang turun terus-menerus dan tidak lebat
6. Daulah : دَوْلَة : Negara; pemerintahan
7. Daumah : دَوْمَة : Pohon yang lebat; kelangsungan
8. Dayyinah : دَيِّنَة : Taat beragama
9. Diyanah : دِيَانَة : Agama
10. Dimah : دِيْمَة : Hujan yang turun terus-menerus
11. Durrah : دُرَّة : Mutiara yang besar
12. Durriyah : دُرِّيَّة : Dinisbahkan kepada ‘Durrah’



ADZ-DZÂL (الذال)

1. Dzakirah : ذَاكِرَة : Yang berzikir; yang selalu ingat
2. Dzakiyyah : ذَكِيَّة : Cerdas
3. Dzahabiyyah : ذَهَبِيَّة : Yang memiliki sifat emas
4. Dzikra : ذِكْرَى : Ingatan; ketenangan
5. Dzihniyyah : ذِهْنِيَّة : Menurut akal
6. Dzu`abah : ذُؤَابَة : Rambut yang dikepang; jambul

AR-RÂ’ (الراء)

1. Ra`idah : رَائِدَة : Pemandu; penunjuk jalan
2. Rabihah : رَابِحَة : Yang beruntung
3. Rabi`ah : رَابِعَة : Subur; keempat
4. Rabiyah : رَابِيَة : Permukaan tanah yang menonjol
5. Rajihah : رَاجِحَة : Yang utama; yang diprioritaskan
6. Rajiyah : رَاجِيَة : Yang mengharapkan
7. Rasikhah : رَاسِخَة : Yang tegar; yang kuat; yang tetap
8. Rasiyah : رَاسِيَة : Yang tegar; yang kuat
9. Rasyidah : رَاشِدَة : Yang matang pikirannya
10. Radhiyah : رَاضِيَة : Yang rela; yang merasa puas
11. Raghibah : رَاغِبَة : Yang menyayangi
12. Raghidah : رَاغِدَة : Yang hidupnya enak
13. Raqiyah : رَاقِيَة : Yang tinggi
14. Raniyah : رَانِيَة : Yang memandang dengan terpesona
15. Rabwah : رَبْوَة : Tanah yang mendaki
16. Rajwa : رَجْوَى : Permohonan
17. Rajiyyah : رَجِيَّة : Yang diharapkan
18. Rahimah : رَحِيْمَة : Penyayang; pengasih
19. Rasmiyyah : رَسْمِيَّة : Menurut resmi; dinisbatkan kepada ‘rasm’ (tulisan)
20. Rasyidah : رَشِيْدَة : Yang dibimbing; diberi petunjuk
21. Rashafah : رَصَافَة : Taman disekitar kota
22. Rashanah : رَصَانَة : Kewibawaan; ketenangan
23. Radhwa : رَضْوَى : Keridhaan; nama bukit yang terletak diantara Madinah Dan Yanbu`
24. Radhiyyah : رَضِيَّة : Yang puas
25. Raghdah : رَغْدَة : Kehidupan yang damai
26. Raghibah : رَغِيْبَة : Anugerah yang banyak; yang disenangi
27. Raghidah : رَغِيْدَة : Air susu; buih
28. Rafidah : رَفِيْدَة : Yang diberi pertolongan
29. Rafi`ah : رَفِيْعَة : Yang tinggi
30. Rafiqah : رَفِيْقَة : Istri; pendamping
31. Ramziyyah : رَمْزِيَّة : Simbolik
32. Rana : رَنَا : Sesuatu yang indah dan enak dipandang
33. Rawdhah : رَوْضَة : Taman yang banyak pepohonannya
34. Raihanah : رَيْحَانَة : Wanita yang baik jiwanya
35. Rifqah : رِفْقَة : Perkumpulan; himpunan; nama istri Ishaq atau ibu Yaqub
36. Riqqah : رِقَّة : Kasih sayang; rasa malu; kelembutan
37. Ridah : رِيْدَة : Angin semilir

Az-Zây (الزاي)

1. Zahirah : زاهرة : Cemerlang; Bercahaya
2. Zakiyyah : زَكِيَّة : Yang beruntung
3. Zahra` : زَْهْرَاء : bentuk muannats (gender) dari kata Azhar; wajah yang cemerlang; bulan; julukan Fathimah, putri Rasulullah
4. Zahrah : زَهْرَة : Bunga; keindahan
5. Zahidah : زَهِيْدَة : Yang utama; yang diprioritaskan
6. Zahiyyah : زَهِيَّة : Yang bersinar; cemerlang
7. Zainab : زَيْنَب : Nama putri dan isteri Rasulullah
8. Zubaidah : زُبَيْدَة : diminutif dari kata Zubdah ; intisari dari sesuatu
9. Zulfa : زلفى : Kedudukan, derajat;dekat;taman
9. Zuhdiyyah : زُهْدِيَّة : Dinisbahkan kepada kata Zuhd
10. Zuhrah : زُهْرَة : Putih mengkilat; warna yang bening


As-Sîn (السين )

1. Sabikah :سَبِيْكَة : Batang emas yang dilebur
2. Sa`danah : سَعْدَانَة : Burung dara; bahagia
3. Sa`diyah :سَعْدِيَّة : Yang menisbatkan kepada kata-kata sa`ad (kebahagiaan)
4. Sa`adah :سَعَادَة : Kebahagiaan; Kesenangan
5. Sa`idah :سَعِيْدَة : Yang berbahagia; yang hidupnya enak
6. Sakinah :سَكِيْنَة : Tenang; berwibawa; lembut
7. Salsabil :سَلْسَبِيْل : Nama mata air di surga; air yang sedap
8. Salma : سَلْمَى : Selamat; sehat; nama pohon
9. Salwa : سَلْوَى : Madu; burung berwarna putih mirip seperti burung layang-layang
10. Samahah : سَمَاحَة : Kelapangan dada; kehormatan; kemudahan; gelar bagi seorang mufti
11. Samihah : سَمِيْحَة : Yang tolerans; yang mulia
12. Samirah : سَمِيْرَة : Yang Mengobrol di waktu malam
13. Saniyyah : سَنِيَّة : Berkedudukan tinggi; yang bersinar
14. Saudah : سَوْدَة : Harta melimpah; nama istri Nabi Muhammad saw
15. Sausan : سَوْسَن : Tumbuhan yang harum baunya dan banyak jenisnya
16. Sulthanah : سُلْطَانَة : Pemimpin wanita
17. Sumayyah : سُمَيَّة : Berkedudukan tinggi; yang bersinar
18. Suha : سُهَا : Bintang kecil yang cahayanya tersembunyi
19. Suhailah : سُهَيْلَة : (Diminutif sahlah) Mudah.
20. Sabiqah : سَابِقَة : Yang terlebih dahulu
21. Satirah : سَاتِرَة : Yang menutupi (seperti aib suaminya)
22. Sajidah : سَاجِدَة : Yang bersujud
23. Sarrah : سَارَّة : nama istri Ibrahim; yang bergembira
24. Salimah : سَالِمَة : Yang terhindar dari cacat; yang sehat
25. Samiyah : سَامِيَة : Tinggi; terhormat.
26. Sahirah : سَاهِرَة : Tanah lapang yang mudah dijejaki; tanah lurus dan putih; mata air; bulan; yang berjaga malam

ASY-SYÎN (الشين)

1. Syarifah : شَرِيْفَة : Yang mulia; yang terhormat
2. Syafi`ah : شَفِيْعَة : Perantara; yang memberi syafat
3. Syafiqah : شَفِيْقَة : Yang menaruh belas kasihan; iba hati; yang lemah lembut
4. Syamma` : شَمَّاء : Yang berhidung mancung
5. Syahba` : شَهْبَاء : Pasukan yang bersenjata lengkap
6. Syahla` : شَهْلاَء : Yang memiliki mata kebiru-biruan
7. Syahidah : شَهِيْدَة : Wanita yang mati syahid
8. Syahirah : شَهِيْرَة : Yang termashur
9. Syaima` : شَيْمَاء : Yang bertahi lalat; putrid halimah Sa`diyah, saudara sesusuan Nabi saw
10. Syukriyyah : شُكْرِيَّة : Yang memiliki sifat syukur


ASH-SHÂD (الصاد)


1. Shabirah : صَابِرَة : Yang bersabar
2. Shahibah : صَاحِبَة : Istri; pendamping
3. Shadiqah : صَادِقَة : Benar; jujur
4. Sha`idah : صَاعِدَة : Yang meninggi; yang mulai menonjol
5. Shalihah : صَالِحَة : Yang memiliki keahlihan; kelayakan atau keutamaan
6. Shabihah : صَبِيْحَة : Wajah yang berseri-seri; waktu pagi hari raya
7. Shadiqah : صَدِيْقَة : Teman; sahabat
8. Sha`dah : صَعْدَة : Sungai yang lurus; tanjakan
9. Shafiyyah : صَفِيَّة : Yang bersih; jernih; murni; nama salah seorang istrI Nabi saw
10. Shiddiqah :صِدِّيْقَة : Yang banyak kebenarannya


ADL-DLÂD (الضاد)

1. Dhari`ah : ضَارِعَة : Yang kecil mungil; yang masih muda; yang merendahkan diri (arti positif)
2. Dhafiyah : ضَافِيَة : Yang lebat (rambutnya)
3. Dhamrah : ضَامِرَة : Yang halus kulitnya
4. Dhaminah : ضَامِنَة : Yang menjamin; komitmen
5. Dhawiyah : ضَاوِيَة : Yang bercahaya; kurus
6. Dhahwah : ضَحْوَة : Waktu Dhuha
7. Dhaifah : ضَيِّفَة : Tamu wanita
8. Dhifaf : ضِفَاف : (Jama` dari Dlaffah) Pinggiran sungai; tebing lembah; suatu kelompok

ATH-THÂ` (الطاء)

1. Thalibah : طَالِبَة : Yang menuntut ilmu; yang menyenangi sesuatu
2. Thamihah : طَامِحَة : Yang ambisi untuk mencapai puncak
3. Thahirah : طَاهِرَة : Suci; bersih; mulia; terlindungi dari maksiat dan kehinaan
4. Thahiyah : طَاهِيَة : Tukang masak yang pandai
5. Tharfa` : طَرْفَاء : Yang baik, yang langka
6. Tharifah : طَرِيْفَة : Yang jarang ada; aneh, lucu
7. Thariyyah : طَرِيَّة : Yang empuk; lunak; lembab
8. Thalawah : طَلاَوَة : Yang baik, ceria
9. Thalihah : طَلِيْحَة : Yang cantik dan mengagumkan
10. Thali`ah : طَلِيْعَة : Pelopor; perintis
11. Thaibah : طَيِّبَة : Negeri yang subur dan tentram.


AZH-ZHÂ` (الظاء)

1. Zhafirah : ظَافِرَة : Yang beruntung; yang menang
2. Zha’inah : ظَاعِنَة : Yang bepergian
3. Zhahirah : ظَاهِرَة : Jelas; unggul; menang
4. Zhabyah : ظَبْيَة : Kijang betina
5. Zharifah : ظَرِيْفَة : Yang lembut dan halus
6. Zhafrah : ظَفْرَة : Kemenangan
7. Zhalilah : ظَلِيْلَة : Taman yang banyak pepohonannya
8. Zhufairah : ظُفَيْرَة : Yang banyak mendapatkan kemenangan

AL-‘AIN (العين)


1. A`idah : عائدة : Yang datang; anugerah; keuntungan; manfaat
2. Abidah : عابدة : Yang taat; yang beribadah; kepada Allah
3. ‘Abirah : عَابِرَة : Pelalu lalang; yang sedih (berlinang air mata)
4. ‘Atikah : عَاتِكَة : Yang jernih; mulia
5. ‘Adilah : عَادِلَة : Yang berbuat adil
6. ‘Arifah : عَارِفَة : Yang mengetahui; anugerah
7. ‘Asilah : عَاسِلَة : Yang mengambil madu dari tempatnya; yang berbuat baik
8. ‘Ashimah : عَاصِمَة : Ibu kota suatu negara; yang menjaga suami dan dirinya dari dosa
9. ‘Athifah : عَاطِفَة : Perasaan; rasa kasih saying
10. ‘Aqila : عَاقِلَة : Yang berakal; pandai
11. ‘Akifah : عَاكِفَة : Yang menetap; beri’tikaf
12. ‘Alimah : عَالِمَة : Pandai; berilmu
13. ‘Amirah : عَامِرَة : Penghuni; lembah; yang dipenuhi oleh keimanan dan pekerti yang mulia
14. ‘Ahidah : عَاهِدَة : Yang menjaga janji atau urusan
15. ‘Ablah : عَبْلَة : Wanita yang sempuran fisiknya
16. ‘Adzbah : عَذْبَة : Sedab; baik; enak; lezat
17. ‘Adzra` : عَذْرَاء : Perawan; julukan bagi Maryam
18. ‘Azbah : عَذْبَة : Yang manis dan nikmat
18. ‘Azzah : عَزَّة : Anak kijang/rusa
19. ‘Azizah : عَزِيْزَة : mulia; terhormat; kuat
20. ‘Azmah : عَزْمَة : Kekuatan; keinginan
21. ‘Asjad : عَسْجَد : Emas; mutiara
22. ‘Asla` : عَسْلاَء : campuran dengan madu
23. ‘Asyirah : عَشِيْرَة : Kabilah
24. ‘Ashma` : عَصْمَاء : Yang terlindungi; yang terpelihara
25. ‘Athfah : عَطْفَة : Yang penuh welas dan kasih sayang
26. ‘Afifah : عَفِيْفَة : Yang mensucikan diri; yang baik
27. ‘Afra` : عَفْرَاء : Jenis kijang/rusa yang amat putih
28. ‘Aliyyah : عَلِيَّة : Tinggi
29. ‘Alya` : عَلْيَاء : Tempat yang tinggi; puncak gunung; langit; kemuliaan
30. ‘Anbarah : عَنْبَرَة : Minyak wangi;za’faran
31. ‘Awathif : عَوَاطِف : Jamak dari kata ‘Athifah ; yang penyayang; baik akhlaqnya
32. ‘Itrah : عِتْرَة : Kerabat dekat
33. ‘Ithaf : عِطَاف : Pedang; pakaian
34. ‘Iffat : عِفَّت : Yang suci, menjaga diri
35. ‘Inayah : عِنَايَة : Perhatian; pertolongan; tuntunan
36. ‘Urubah : عُرُوْبَة : Yang cantik dan berhijab; Yang tertawa
37. ‘Ulayya : عُلَيَّا : Diminutif dari kata ‘Alya` ; Puncak; langit; kemuliaan

ALGHAIN (الغين)

1. Ghadah : غادة : Wanita yang lembut
2. Ghaziyah : غَازِيَة : Yang mampu menaklukkan hati karena kecantikannya
3. Ghaliyah : غَالِيَة : Mahal harganya; campuran minyak wangi
4. Ghazalah : غَزَّالَة : Saat matahari terbit; kijang; pertama dari sesuatu
5. Ghaniyyah : غَنِيَّة : Yang memiliki harta berlimpah
6. Ghaitsanah : غَيْثَانَة : Awan yang menurunkan hujan
7. Ghaina` : غَيْنَاء : Pohon yang dahan-dahannya rimbun
8. Ghaida` : غَيْدَاء : Wanita yang anggun dan lembut
9. Ghurrah : غُرَّة : Awal munculnya bulan sabit; pemuka kaum; wajah
10. Ghulwa` : غُلْوَاء : Yang berlebihan; kematangan masa muda

AL-FÂ` (الفاء)

1. Fa`izah : فَائِزَة : Yang beruntung; yang menang
2. Fa`iqah : فَائِقَة : Yang paling menonjol kecantikannya dan kebaikannya
3. Fatihah : فَاتِحَة : Permulaan sesuatu; surat fatihah
4. Fakhirah : فَاخِرَة : Yang bagus sekali
5. Fadiyah : فَادِيَة : Yang mengorbankan diri untuk orang lain dan menyelematkannya
6. Fari’ah : فَارِعَة : Yang panjang dan tinggi
7. Fadhilah : فَاضِلَة : Yang utama; yang menonjol
20. Falihah : فَالِحَة : Yang sukses meraih apa yang diinginkan
21. Fathiyyah : فَتْحِيَّة : Dari kata Fath ; pangkal kebaikan, kemenangan dan keberuntungan
22. Fatiyyah : فَتِيَّة : Yang muda dan penuh vitalitas
23. Fakhiriyyah : فَخْرِيَّة : Yang bersifat kebanggaan
24. Farhah : فَرْحَة : Kesenangan; kegemberiaan
25. Faridah : فَرِيْدَة : Mutiara yang berharga; yang tiada saingannya; sendirian
26. Farizah : فَرِيْزَة : Yang sudah diundi dan diseleksi
27. Fashihah : فَصِيْحَة : Fasih; lancar dan baik bicaranya
28. Fathinah : فَطِيْنَة : Cerdas
29. Fakihah : فَكِيْهَة : Yang baik jiwanya
30. Fahimah : فَهِيْمَة : Yang banyak paham
31. Fauziyyah : فَوْزِيَّة : Yang bersifat keberuntungan
32. Faiha` : فَيْحَاء : Rumah yang luas; julukan bagi kota Damaskus, Bashrah dan Tripoli, Libanon; kuah yang ada rempah-rempahnya
33. Fairuz : فَيْرُوْز : Batu permata yang berwarna biru agak kehijau-hijauan
34. Fidhdhah : فِضَّة : Perak
35. Fikriyyah : فِكْرِيَّة : Yang bersifat pemikiran

AL-QÂF (القاف)

1. Qabilah : قَابِلَة : Dukun beranak
2. Qanitah : قَانِتَة : Wanita yang berdiri lama saat shalat dan berdoa
3. Qani’ah : قَانِعَة : Yang merasa puas; sederhana
4. Qarirah : قَرِيْرَة : Wanita yang lapang hatinya
5. Qathifah : قَطِيْفَة : Nama tumbuhan; Pakain yang dilemparkan seseorang ke arah dirinya sendiri
6. Qamariyyah : قَمَرِيَّة : Jenis burung dara yang berkicau
7. Qismiyyah : قِسْمِيَّة : Wajah yang cantik penampilannya
8. Qiladah :قِلاَدَة : Kalung
9. Qudsiyyah : قُدْسِيَّة : Kesucian dan keberkahan
10. Qudwah : قُدْوَة : Panutan; suriteladan

AL-KÂF (الكاف)

1. Katibah : كَاتِبَة : Sekretaris
2. Katimah : كَاتِمَة : Yang menyembunyikan rahasia, pemegang amanah di dalam beramal
3. Kadziyah : كَاذِيَة : Nama jenis bunga yang harum baunya.
4. Kasibah : كَاسِبَة : Yang beruntung.
5. Kazhimah : كَاظِمَة : Dapat menahan diri dari amarah
6. Kafiah : كَافِيَة : Yang mencukupkan sehingga tidak perlu yang lain
5. Kamilah : كَامِلَة : Yang sempurna; yang komplit
6. Kahilah : كَحْلاَء : Wanita yang bercelak
7. Karimah : كَرِيْمَة : Yang mulia;anak; saudara perempun
8. Kawakib : كَوَاكِب : Bintang-gemintang
9. Kayyisah : كَيِّسَة : Wanita yang berakal jernih dan cerdik
10. Kinanah : كِنَانَة : Penjagaan; perlindungan
AL-LÂM (اللام)


1. Labibah : لَبِيْبَة : Wanita yang cerdas; pandai
2. Lahzhah : لَحْظَة : Sekilas pandang
3. Lathifah : لَطِيْفَة : Wanita yang lembut; baik
4. Lamya` : لَمْيَاء : Yang keabu-abuan; agak kurus (sedikit daging)
5. Lahfah : لَهْفَة : Kerinduan
6. Lawahizh : لَوَاحِظ : Mata yang awas
7. Laila : لَيْلَى : Malam yang gelap
8. Lu`lu`ah : لُؤْلُؤَة : Mutiara
9. Lubabah : لُبَابَة : Inti sesuatu; pilihan; nama istri Abbas bin Abdul-Muthalib.
10. Lubanah : لُبَانَة : Hajat kebutuhan
11. Lubna : لُبْنَى : Sejenis pohon yang mempunyai air seperti madu dan terkadang dijadikan sebagai wewangian dengan membakarnya; madu
12. Luwazah : لُوَزَة : Pohon yang berbuah dan amat masyhur; buah badam


AL-MÎM (الميم)

1. Ma`munah : مَأْمُوْنَة : Yang dapat dipercayai
2. Matsilah : مَاثِلَة : Yang menyerupai; tampil
2. Majidah : مَاجِدَة : Yang mulia; yang agung; yang baik budinya
3. Mariyah : مَارِيَة : Wanita yang wajahnya berseri-seri; nama salah seorang istri nabi saw berasal dari Mesir Mariyah al-Qibthiyyah
4. Mazinah : مَازِنَة : Yang bercahaya wajahnya
5. Maziyah : مَازِيَة : Awan yang membawa air hujan berseri-seri
7. Mahirah : مَاهِرَة : Pandai
8. Mabrukah : مَبْرُوْكَة : Yang pendapat barakah
9. Mahabbah : مَحَبَّة : Kecintaan; kasih saying yang tulus
10. Mahasin : مَحَاسِن : Keindahan
11. Mahbubah : مَحْبُوْبَة : Yang dicintai; yang disayang; terkasih
12. Mahrusah :مَحْرُوْسَة : Yang terlindungi; yang terpelihara; julukan bagi kota Cairo, ibukota Mesir
13. Mahfuzhoh : مَحْفُوْظَة : Sesuatu yang dihafal/dijaga dengan penuh perhatian
14. Madihah : مَدِيْحَة : Yang terpuji; Yang banyak memuji
15. Marjanah : مَرْجَانَة : Satu biji mutiara
16. Marjuwwah : مَرْجُوَّة : Orang yang diharapkan
17. Marzaqah : مَرْزُوْقَة : Yang memperoleh rizki yang banyak
18. Marwah : مَرْوَة : tumbuhan medis dan beraroma; nama bukit di Mekkah (Yaitu tempat sa’i)
19. Maryam : مَرْيَم : Nama ibu Isa as
20. Mazaya : مَزَايَا : Kelebihan; keunggulan
21. Masarrah : مَسَرَّة : Kegembiraan
22. Musrurah : مَسْرُوْرَة : Yang bergembira
23. Mas`udah : مَسْعُوْدَة : Yang berbahagia
24. Masya`il : مَشَاعِل : Sesuatu yang dinyalakan untuk penerangan;obor
25. Masykurah : مَشْكُوْرَة : Yang diterima kasihi
26. Masyhurah : مَشْهُوْرَة : Terkenal; termasyhur
27. Mashunah : مَصُوْنَة : Yang terjaga
28. Ma’azzah : مَعَزَّة : Tempat yang dimuliakan
29. Ma’zuzah : مَعْزُوْزَة : Yang memiliki kedudukan di kalangan kaumnya
30. Ma’unah : مَعُوْنَة : Yang tidak kikir untuk membantu kaumnya
31. Mafakhir : مَفَاخِر : Sesuatu yang dibangga-banggakan
32. Maqbulah : مَقْبُوْلَة : Yang diterima
33. Maqshudah : مَقْصُوْدَة : Yang dituju
34. Makkiyyah : مَكِّيَّة : Dinisbahkan kepada kota Mekkah
35. Malihah : مَلِيْحَة : Cantik; indah penampilannya
36. Mamduhah : مَمْدُوْحَة : Yang dipuji
37. Manal : مَنَال : Anugerah dan nikmat Allah
38. Manahil : مَنَاهِل : Sumber ilmu dan akhlaq
39. Mantsurah : مَنْثُوْرَة : Ucapan yang baik
40. Mansyudah : مَنْشُوْدَة : Yang dituntut untuk memenuhi kepentingan manusia; yang diidam-idamkan
41. Manshurah : مَنْصُوْرَة : Yang ditolong
42. Mani`ah : مَنِيْعَة : Kuat perkasa
43. Mawaddah : مَوَدَّة : Kasih saying; kecintaan
44. Mauhibah : مَوْهِبَة : Anugrah; hadiah; pemberian
45. Mahdiyyah : مَهْدِيَّة : Yang mendapat hidayah Allah
46. Mahibah : مَهِيْبَة : Yang disegani; penuh wibawa
47. Mayyasah : مَيَّاسَة : Bintang yang berkilau
48. Mayyadah : مَيَّادَة : Yang bergoyang-goyang
49. Maitsa` : مَيْثَاء : Pepasir yang ringan dan tanah datar yang baik
50. Maysurah : مَيْسُوْرَة : Yang dimudahkan
51. Maimunah : مَيْمُوْنَة : Yang diberi kebaikan; yang diberi taufik
52. Maila : مَيْلاَء : Pohon yang banyak cabangnya; yang condong
53. Miskah : مِسْكَة : Kasturi
54. Misykah : مِشْكَاة : Lentera
55. Mibarrah : مِبَرَّة : Makanan untuk bepergian yang ringan
56. Mu’minah : مُؤْمِنَة : Wanita yang beriman
57. Mu’nisah : مُؤْنِسَة : Wanita yang menghibur
58. Mubinah : مُبِيْنَة : Yang menjelaskan apa yang diinginkannya
59. Mujahidah : مُجَاهِدَة : Yang berjihad
60. Muhsinah : مُحْسِنَة : Yang berbuat baik
61. Mukhlishoh : مُخْلِصَة : Yang ikhlas
62. Mudrikah : مُدْرِكَة : Yang memiliki pemahaman yang baik
63. Muradah : مُرَادَة : Yang dicintai
64. Murtaja : مُرْتَجَى : Tempat menumpukan cita-cita
65. Muznah : مُزْنَة : Awan yang membawa air
66. Musta’inah : مُسْتَعِيْنَة : Yang minta pertolongan Allah
67. Muslimah : مُسْلِمَة : Wanita muslimah
68. Musyirah : مُشِيْرَة : Yang memberikan masukan
69. Mudhi`ah : مُضِيْئَة : Bercahaya; wajah yang berseri-seri
70. Muthi`ah : مُطِيْعَة : Taat; lembut; mudah
71. Mu`adzah : مُعَاذَة : Yang terpelihara; yang terlindungi
72. Mu’inah : مُعِيْنَة : Yang membantu hajat orang
73. Mufidah : مُفِيْدَة : Yang berguna bagi orang lain
74. Multazimah : مُلْتَزِمَة : Yang komitmen
75. Mumtazah : مُمْتَازَة : Yang unggul dan memiliki kelebihan; istimewa
76. Muna : مُنَى : Harapan; cita-cita
77. Munibah : مُنِيْبَة : Yang kembali kepada Tuhannya
78. Munirah : مُنِيْرَة : Bercahaya; terang
79. Munifah : مُنِيْفَة : Tinggi; serasi
80. Muhjah : مُهْجَة : Darah jantung dan roh
81. Muwaffaqah : مُوَفَّقَة : Yang mendapatkan ilham; mendapat petunjuk/taufiq

AN-NÛN (النون)


1. Na`ilah : نَائِلَة : Yang mendapatkan nugerah apa yang diinginkan –insya Allah-
2. Na`ibah : نَائِبَة : Yang mewakili
4. Natsirah : نَاثِرَة : Yang pandai merangkai prosa
5. Najilah : نَاجِلَة : Yang memiliki keturunan yang terhormat
6. Najihah : نَاجِحَة : Yang sukses
7. Najiyah : نَاجِيَة : Selamat
8. Nadiyah : نَادِيَة : Yang memanggil
9. Nasyidah : نَاشِدَة : Yang mencita-citakan kesempurnaan dan dapat meraih cita-cita
10. Nashi’ah : نَاصِعَة : Yang polos, suci dan terang
11. Nasihah : نَاصِحَة : Wanita penasihat
12. Nazhimah : نَاظِمَة : Ahli membuat syair; kumpulan mutiara
13. Na`imah : نَاعِمَة : Yang halus, lembut
14. Nafi`ah : نَافِعَة : Yang memberi manfaat kepada orang lain
15. Namiah : نَامِيَة : Yang sempurna tubuh, akal dan akhlaqnya
16. Nahidhah : نَاهِضَة : Yang bangkit dengan tekad bulat
17. Nahilah : نَاهِلَة : Yang menyumbangkan ilmu dan adab
18. Nabilah : نَبِيْلَة : Mulia; terhormat; pandai
19. Nabihah : نَبِيْهَة : Yang cerdas dan unggul
20. Najdah : نَجْدَة : Cepat menolong
21. Najla` : نَجْلاَء : Yang memiliki mata yang hitam, indah dan lebar
22. Najmah : نَجْمَة : Bintang; kata-kata
23. Najwa : نَجْوَى : Pembicaraan antara dua orang; bisikan
24. Najibah : نَجِيْبَة : Yang cerdas, berakal lagi cerdik
25. Nakhwah : نَخْوَة : Harga diri; maruwah
26. Nadidah : نَدِيْدَة : Yang semisal, sepadan; yang sama
27. Narjis : نَرْجِس : Tumbuhan yang enak aromanya
28. Nazihah : نَزِيْهَة : Yang jauh dari hal-hal yang buruk
29. Nasibah : نَسِيْبَة : Yang nasabnya terhormat
30. Nasywah : نَشْوَة : Kebahagiaan dan kegembiraan
31. Nasyithah : نَشِيْطَة : Yang gesit dan enerjik
32. Nasyamah : نَشَامَة : Yang kuat, suci dan punya kepribadian kokoh
33. Nadhirah : نَضِرَة : Yang penuh vitalitas dan menawan
34. Nazhirah : نَظِيْرَة : Yang setara, sepadan; menjadi pusat perhatian
35. Na’amah : نَعَامَة : Nama burung yang terkenal
36. Nafhah : نَفْحَة : Aroma yang melegakan hati
37. Nafisah : نَفِيْسَة : Yang amat berharga; berkedudukan tinggi
38. Naqiyyah : نَقِيَّة : Yang bersih
39. Nawal : نَوَال : Bagian; pemberian
40. Nawwarah : نَوَّارَة : Yang amat bercahaya
41. Nibras : نِبْرَاس : Lentera yang bercahaya
42. Nirdin : نِرْدِيْن : Tumbuhan yang enak aromanya
43. Nisrin : نِسْرِيْن : Bunga ros putih semerbak dan amat menyengat
44. Nismah : نِسْمَة : Angin semilir
45. Ni’mah : نِعْمَة : Nikmat; karunia
46. Nuzhah : نُزْهَة : Rileks; tamasya
47. Nuwairah : نُوَيْرَة : Api kecil yang bercahaya dan membakar
48. Nufah (Nova) : نُوْفَة : Yang sempurna tinggi dan kecantikannya
49. Nuha : نُهَى : Akal

AL-HÂ` (الهاء)

1. Hasyimah : هَاشِمَة : Yang pintar membuat susu
2. Hasyimiyyah : هَاشِمِيَّة : Dinisbahkan kepada Bani Hasyim
3. Hajar : هَاجَر : Waktu tengah hari tepat saat udara panas
4. Halah : هَالَة : Lingkaran cahaya
5. Hazar : هَزَار : sejenis burung yang merdu suaranya
6. Hallabah : هَلاَّبَة : Angin dingin disertai hujan
7. Halilah : هَلِيْلَة : Tanah yang terkena hujan
8. Hamsa` : هَمْسَاء : Yang membisikkan
9. Hamsah : هَمْسَة : Bisikan
9. Hana` : هَنَاء : Kegembiraan; kebahagiaan
10. Hanadi : هَنَادِي : Dinisbahkan kepada India
11. Haniyyah : هَنِيَّة : Yang senang dan gembira
12. Hawadah : هَوَادَة : Kelembutan, ketenangan
13. Haya : هَيَا : Yang bagus gerakan dan penampilannya
14. Hayaf : هَيَاف : Yang sangat haus
15. Haibah : هَيْبَة : Kewibawaan
16. Haifa` : هَيْفَاء : Yang ramping pinggangnya
17. Hibah : هِبَة : Pemberian; anugerah
18. Hidayah : هِدَايَة : Hadiyah; petunjuk
19. Hilalah : هِلاَلَة : Bulan penuh
20. Himmah : هِمَة : Kemauan
21. Hindun : هِنْد : Nama isteri Abu Sufyan; segerombolan onta
22. Hila : هِيْلاَ : Pasir
23. Hubairah : هُبَيْرَة : Binatang buas sejenis anjing hutan
24. Huda : هُدَى : Pentunjuk; menunjukkan dengan kelembutan
25. Huwaidah : هُوَيْدَة : Yang menyatukan dan tidak mencerai-beraikan dengan cara lembut


AL-WÂW (الواو)

1. Wa`ilah : وَائِلَة : Yang kembali kepada Allah
2. Watsiqah : وَاثِقَة : Yang memiliki kepercayaan pada dirinya sendiri
3. Wajidah : وَاجِدَة : Yang merasa cukup dengan dirinya dan tidak terlalu memerlukan bantuan orang
4. Wahah : وَاحَة : Tanah subur terletak di gerun pasir
5. Wadi’ah : وَادِعَة : Yang tenang dan mantap
6. Warifah : وَارِفَة : Yang panjang
7. Washilah : وَاصِلَة : Yang menyambut hubungan dengan sanak kerabatnya
8. Wadlihah : وَاضِحَة : Yang jelas; yang istiqamah
9. Wa’izhah : وَاعِظَة : Wanita yang memberikan wejangan, nasehat
10. Wafirah : وَافِرَة : Yang sempurna, banyak baiknya dan merata manfa’atnya
11. Wajnah : وَجْنَة : Yang diatas kedua pipi
12. Wajizah : وَجِيْزَة : Yang bicaranya ringkas
13. Wajihah : وَجِيْهَة : Yang memiliki urusan dan kehormatan
14. Wahidah : وَحِيْدَة : Yang satu-satunya; sendirian
15. Wada’ : وَدَاع : Ketenangan; perpisahan
16. Wardah : وَرْدَة : Bunga ros
17. Wazirah : وَزِيْرَة : Menteri wanita
18. Wasma` : وَسْمَاء : Bekas keindahan dan kecantikan
19. Wasithah : وَسِيْطَة : Wanita Perantara; Yang menjadi pemutus perkara/wasit
20. Wasimah : وَسِيْمَة : Wajah yang cantik
21. Washifah : وَصِيْفَة : Pendamping ratu; dayang
22. Wadli`ah : وَضِيْئَة : Yang cantik sekali
23. Wathfa` : وَطْفَاء : Yang bulu alisnya lebat
24. Wafa` : وَفَاء : Ketulusan; Kesetiaan
25. Wafidah : وَفِيْدَة : Yang datang
26. Wafiqah : وَفِيْقَة : Yang mendapatkan taufiq
27. Wafiyyah : وَفِيَّة : Yang setia
28. Wala` : وَلاَء : Loyalitas
29. Walladah : وَلاَّدَة : Yang banyak anak
30. Waliyyah : وَلِيَّة : Wali (wanita); penanggung jawab (wn)
31. Widad : وِدَاد : Yang mencintai orang-orang di sekitarnya
32. Wisyah : وِشَاح : Sulaman dari mutiara
33. Wifaq : وِفَاق : Yang sesuai dengan dikehendaki
34. Wihad : وِهَاد : Dataran rendah

AL-YÂ` (الياء)

1. Yasminah :يَاسَمِيْنَة : Bunga yasmin
2. Yafi`ah : يَافِعَة : Yang menginjak baligh
3. Yaqutah : يَاقُوْتَة : Salah satu jenis batu mulia; yaqut
4. Yani’ah : يَانِعَة : Buah sudah boleh dipetik
5. Yasra` : يَسْرَاء : Wanita kidal
6. Yaqzhanah : يَقْظَانَة : Yang tanggap/sigap; jaga
7. Yamamah : يَمَامَة : Sejenis burung dara
7. Yamaniyyah : يَمَانِيَّة : Yang bersifat keberkahan
8. Yusra : يُسْرَى : Yang paling mudah
5. Yusriyyah :يُسْرِيَّة : Yang bersifat mudah
6. Yumna : يُمْنَى : Tangan kanan

Senin, 07 Juni 2010

BERBAIK SANGKA

“Ini nih, risiko belajar di Sekolah Tinggi Agama Islam” kata seorang teman. mengeluh kerena sudah dari tadi mata kuliah tidak berganti-ganti juga. Mungkin kerena ini adalah tiga pertemuan terakhir semester ini untuk mata kuliah bahasa arab. Bagi sebagian orang mata kuliah bahasa arab adalah sebuah momok. “Bahasa arab lagi-lagi, Bahasa arab lagi” keluh mahasiswa yang lain yang kurang suka dengan mata kuliah bahasa arab. “Belajar bahasa arab dari semester I sampai semester III tahunya Cuma na’am dan Laa aja”, imbuh yang lain.
Pak gimanaa sih caranya supaya kita pintar bahasa arab, dari dulu saya ga bisa-bisa” celetuk seorang mahasiswa. bagi sebagian yang lain yang suka bahasa arab sih, enjoy-enjoy aja. termasuk anaa, menurut anaa belajar bahasa arab itu menyenangkan.
“Kalian tahu, siapakah yang lahir di arab, besar di arab, tapi tidak bisa bahasa arab”. tanya dosen anaa.
“Onta, Pak” semua mahasiswa serempak menjawab.
“Kalian tahu kenapa onta tidak tahu bahasa arab”. tanya dosen anaa lagi.
“Namanya juga onta pak, manaa tahu dia bahasa manusia. manaa tahu dia belajar” jawab salah satu mahasiswa.
“Benar, kerena onta binatang, kerena onta tidak tahu belajar” jawab dosen anaa.
“Kalian kan bukan onta, kalian kan manusia, dan apakah kalian bisa bahasa kalian yang kalian gunakan sekarang ini juga tanpa belajar”
saya yakin dulunya kalian juga belajar, mulai dari menyebut kata makan dengan maem, dan lain sebagainya, semua itu butuh proses, tidak bisa instans” jawab dosen anaa. “Nah kalau kalian belajarnya ga semangat, ada yang mengantuk. gimana mau bisa bahasa arab. yang memperhatikan saja kan belum tentu bisa apalagi yang belajar sambil mengantuk. sindir dosen anaa soalnya baru saja ada mahasiswa yang beberapa kali menguap.
“Tapi, bagi bapak kalau ada salah satu mahasiswa bapak yang masuk kuliah mengantuk, apalagi kalau jam pertama, bapak berbaik sangka saja. mungkin tadi malam shalat tahajudnya lama, jadi paginya mengantuk” ucap dosen anaa dengan nada bercanda. “Ia pak, mungkin tadi malam tahajjudnya lama. seorang mahasiswa menimpali, di sambut gelak tawa mahasiswa yang lain.
“Nah kalau yang mengantuknya lebih dari satu, bapak juga berprasangka baik saja, mungkin tadi malam tahajjudnya berjamaah”. sekali lagi kata-kata dosen anaa membuat perut teman-teman anaa seraca di kocok oleh pelawak handal.
“Tapi, ini ada tapi juga, seru dosen anaa lagi”
“Tapi apa pak” tanya anaa sudah tidak sabar lagi.
“Tapi kalau semua mahasiswanya mengantuk, apalagi sampai ketiduran, bapak juga berbaik sangka, mungkin semua sepakat untuk shalat tahajud berjamaah, mungkin dirumah salah satu mahasiswa, tapi kalau semua mahasiswa mengantuk, apalagi sampai ketiduran, buat apa bapak ngajar lagi, siapa lagi yang mau di ajari, kalau semuanya tidur, mending bapak ke kantor jawab dosen anaa dengan senyum merekah. semua mahasiswa kembali tersenyum. “jadi kalau belajar itu yang semangat dong, jangan kaya orang ngantuk gitu”. seru anaa.
“Nah, ada lagi cerita bapak, masih mau dengar” tanya dosen anaa lagi. “Apa bedanya sepatu sandal, dengan sandal sepatu” tanya dosen anaa sewaktu melihat ada sepatu salah satu mahasiswa yang sepatu yang bagian tumitnya, diinjak. “Saya pak” ucap salah satu mahasiswa setengah berteriak. “Iya apa bedanya” tanya dosen anaa lagi. “Kalau sepatu sendal, itu sepatu yang diinjak bagian tumitnya, tapi kalau sendal sepatu itu sandal yang bagian depannya seperti sepatu, terus bagian belakangnya bolong, biasa juga ada kaitan”.
“Sebenarnya kalau bagi bapak sih, tidak terlalu mempermasalahkan mau pakai sepatu atau pakai sandal, tapi sebaiknya pakailah pakaian yang sopan, kalau pakai sendal sepatu, itu minimal pakai kaus kaki lah, dan kalau pakai sepatu, jangan sepatunya di jadikan sandal”. nasehat beliau kepada semua mahasiswa. “Nah ngomong-ngomong sudah selesai belum dicatat soalnya tanya dosen anaa. seraya membalikkan badan menghadap papan tulis kemudian duduk di kursi beliau. Sebagian mahasiswa terkejut. “Ha, Ujian kah pak” tanya salah satu mahasiswa. Latihan aja, nanti kalau sudah selesai, tolong dikumpulkan, dan salah seorang nanti antarkan ke kantor”. kemudian dosen anaa pamit. “Ah latihan lagi, latihan lagi” celetuk salah satu mahasiswa “latihan teruuuuuuuus, dari tadi ga ngerti-ngerti juga”. “Makanya belajar belajar jangan nyontek terus” jawan anaa.

Ah perasaan ini lagi

Malam sudah larut, kulirik jam tanganku sudah menunjukkan pukul 22.00 wita, aku belum bisa tidur, mataku belum mengantuk. Udara lembab, apalagi di kamarku, kamar yang sebenarnya terlalu sempit bagiku, ukurannya 2 x 2,5 m, terletak ditingkat dua. Jarak lantai ke plafon Cuma 2 m, aku mampu menjangkaunya tanpa harus harus berjingkit, membuat udara semakin lembab, jendelanya tertutup rapat, sengaja dikunci agar nyamuk tidak masuk. Hanya kamar ini yang bisa ku sewa, penghasilanku sebagai pedagang keliling membuatku harus berhemat, apalagi aku masih kuliah. walaupun biaya kuliah gratis, tetapi bukankah untuk membeli buku, membayar biaya fotocopy juga butuh uang. jadi kuputuskan biarlah untuk sementara aku tinggal dikamar sempit ini pikirku. Sewanya 250 ribu/bulan. Uang yang lumayan besar jika dihitung dari penghasilanku yang tidak seberapa. Kurebahkan tubuhku telantang, mataku menatap langit-langit kamar. Sebenarnya bukan udara lembab yang membuat aku tak bisa tidur, tapi pikiranku sedang kacau.
“Ah perasaan ini lagi…………” gumamku.
Hatiku tidak tentram, rasanya ingin sekali aku berteriak sekeras-kerasnya, atau menangis sejadi-jadinya. tapi akal sehatku masih jalan. Aku sadar aku lelaki, aku harus mampu tegar, lagi pula aku tidak sendirian di rumah kost ini, disini ada banyak orang, aku takut membuat anak-anak kecil mereka bangun. aku tidak ingin orang-orang dirumah ini menyangka aku gila kerena berteriak tanpa sebab yang mereka ketahui. Tapi serasa aku memang sudah hampir gila. “Sekali lagi aku harus tegar” Ucapku dalam hati.
Aku dilanda rindu yang sangat, aku dirundung rindu yang begitu berat. membuat batinku terasa tersiksa, merana. Hatiku seolah-olah digerogoti oleh sesuatu. Bayangan Azzah menari-nari dipelupuk mataku. Aku coba membuangnya jauh-jauh, tapi usahaku tetap sia-sia. Hatiku terus berdebar-debar kalau aku mengingat namanya. Aku sering mengalami ini, tapi kali ini serasa begitu luar biasa. “Ya Allah, beri hamba kekuatan ya Allah” do’aku. Sebagai seorang muslim aku tahu perasaan ini seharusnya mampu aku kendalikan. Tapi aku manusia, aku laki-laki normal, aku bukan malaikat. “Laki-laki mana ya Allah yang tidak jatuh hati padanya” ucapku. Cinta pada pandangan pertama, itulah yang aku alami. “Sudah sembilan tahun ya Allah perasaan ini aku redam” itu semua kerena-Mu, tapi sepertinya kali ini aku sudah hampir tidak sanggup lagi meredamnya, menyimpannya sendiri. Aku tahu ini ujian dari-Mu, dan aku pun tahu Engkau tidak akan menguji hambamu diluar batas kemampuan hamba. Hamba belum siap mengutarakan perasaan hamba, hamba belum siap untuk menjadikan cinta ini menjadi halal, hamba tidak ingin menjadi tumbal cinta ya Allah, tentramkan hati hamba Ya Allah”. Ku coba lafadzkan dzikir berharap dapatkan ketenangan. Kutarik nafasku dan kusertakan Asma-Nya. tapi hatiku masih resah, belum juga tenang. “aku harus berkonsultasi dengan seseorang” pikirku. “Aku tidak bisa menyimpan permasalahan ini sendirian. bisa-bisa nanti aku jadi gila. tapi siapa ya” otakku berpikir keras. “Siapa ya yang bisa kupercaya dan bisa memahami bagaimana diriku dan permasalahanku”. Akhirnya kuputuskan untuk berkonsultasi dengan pak Ramli. Dosenku sekaligus dosen pembimbingku di kampus.
Sudah hampir satu jam, Aku juga belum tidur Ya Allah makhluk Engkau yang mana yang tidak jatuh hati padanya, Dia begitu mempesona, sederet kehebatan yang dimilikinya, cantik, cerdas, sholehah, kecantikannya alami bukan polesan, sepertinya Engkau menciptakannya dari ektrak dedaunan tanpa pengawet. Wajar kalau dia menjadi dambaan setiap pria. Tapi aneh ya Allah sampai kini dia belum juga punya pacar. Itulah yang membuat aku jatuh cinta padanya, dia selalu menjaga diri, menjaga kehormatannya sebagai seorang wanita, sebagai seorang muslimah yang sholehah. Suaranya begitu merdu, tapi bukan sekedar merdu ya Allah, budi bahasanya juga luar biasa. Dia bukan sekedar pandai ya Allah tapi juga cerdas. Aku suka caranya bergaul, caranya bicara padaku, semua yang ada dalam dirinya aku suka. Malam tambah larut, aku tertidur setelah puas mengadukan segala permasalahanku pada-Nya.

***
Hari ini kuliah libur, sehingga aku bisa melakukan aktifitasku seperti biasa, berjualan keliling untuk mendapatkan sesuap nasi, dan kalau ada berlebih kusisihkan untuk orang tuaku, walaupun nilai tidak seberapa tapi setidaknya dapat meringankan beban beliau. kalau pagi aku berangkat jam delapan dan pulang pukul 12.00, istirahat sebentar dan kembali menyiapkan barang daganganku dan kalau sudah pukul 15.00 wita aku mulai mempersiakan daganganku, aku biasa mulai berjualan pukul 16.00 wita ba’da ashar.
“Pak, ada waktu kah nanti malam, ada hal yang ingin saya konsultasikan, sorry pak sms soalnya lagi boke, pulsa tingal dikit”. Kukirim sebuah sms kepada Pak Ramli. Beliau adalah seorang dosen lulusan luar negeri, S1-nya di Syiria, dan S2-nya di Madinah. Beliau adalah sosok dosen yang tawadhu’, disenangi oleh semua mahasiswa, masih muda, usianya baru 28 tahun. “Insya Allah ada, datang aja nanti malam, saya tunggu” balas beliau. Aku senang sekali, rasanya aku tidak sabar lagi ingin mengutarakan permasalahanku kepada beliau, tapi aku harus melakukan pekerjaanku.
Matahari sebentar lagi akan tenggelam. Warna kuning keemasan bersepuh kemerahan yang terpancar dari bola matahari menampilkan pemandangan luar biasa indah. Cahaya Matahari mengingatkanku untuk segera pulang. Sebelum magrib aku sudah tiba dirumah, kubersihkan tubuhku, mandi dan berwudhu. Suara lantunan ayat suci Al Qur’an terdengar jelas dari mesjid yang terletak tak jauh dari tempat tinggalku, menandakan maghrib akan segera tiba. Seusai shalat maghrib segera aku menuju ke wisma dosen yang merupakan tempat tinggal para dosen di kampusku. Kuketuk pintu wisma seraya ku ucapkan salam,
“Assalamualaikum………”
“Wa alaikum salam warahmatullahi wabarkatuh” jawab penghuni wisma yang tak lain adalah pak Ramli. Seraya membukakan pintu.
“Masuk Mir” titah Pak Ramli.
“Duduk, sebentar ya” ia masuk kekamarnya dan kemudian keluar dengan membawa dua gelas air bersama kue kering dan jajanan lainnya. “Ga usah repot-repot pak” jawabku. “Maaf cuma air putih” katanya sambil tersenyum.
“Ada apa mir” tanya dosen yang lain, yang tinggal serumah dengan Pak Ramli. “Mau ngajak Pak Ramli jalan Pak” jawabku. Kok cuma Pak Ramli yang di ajak” tanyanya dengan nada bercanda, aku hanya tersenyum.
Kota Samarinda terang oleh sinar purnama. Semilir angin yang bertiup dari utara membawa hawa sejuk. Sebagian rumah telah menutup pintu dan jendelanya. Aku dan Pak Ramli segera melesat meninggalkan wisma. “Kemana nih kita” tanya Pak Ramli padaku.
“Kita cari makan dulu pak, habis itu baru saya ceritakan hal yang ingin saya konsultasikan nanti”. “Makan dimana yuk pak”. “Terserah kamu aja” kami terus menyusuri jalan Yos Soedarso mencari warung tenda yang biasanya buka dimalam hari.
“Dimana nih mau ceritanya, gimana kalau di kost mu aja”. tanya Pak Ramli setelah selesai makan.
“Jangan di kost saya pak, kost saya suasananya ga mendukung, apalagi ada banyak orang disana”. “Atau kita balik lagi ke wisma” saran Pak Ramli lagi. Tapi wisma juga ada dosen-dosen yang lain, atau gini aja kita nyantai di sekitar wisma aja, disana kan ada kursi panjang, nah disitu aja”. “Ok deh Pak” kupikir saran Pak ramli Bagus juga, dari pada bingung-bingung.
“Jadi apa nih yang mau di konsultasikan” Ustadz Ramli membuka pembicaraan. “Permasalahan ini sebenarnya sudah lama saya alami, tapi tadi malam saya merasa masalah yang saya alami ini semakin rumit saja, ibarat suatu penyakit mungkin ini bisa dikatakan sudah sangat parah atau kronis, oleh kerena itu saya merasa harus segera ditangani oleh dokter yang tepat, dan menurut pandangan saya, bapaklah orang yang menurut saya paling tepat itu, tapi saya bingung mulai dari mana ceritanya ” jawabku panjang lebar. Hatiku berdebar-debar. “Kalau boleh bapak tahu tentang persoalan apa” tanyanya hati-hati, suaranya mampu meneduhkan perasaanku sedang kacau. Ku ceritakan apa yang ku alami tadi malam. “Saya merasa diri saya betul-betul kesepian, saya merasa saya betul sendirian, saya butuh seseorang yang bisa menjadi tempat saya berbagi. berbagi masalah, berbagi suka dan duka, dan disisi lain saya punya prinsip saya tidak ingin pacaran, saya ingin sebuah hubungan yang di ridhai oleh-Nya, saya hanya ingin menikah, akan tetapi untuk menikah sekarang saya belum siap. Saya mencintai seseorang, sudah sembilan tahun saya menyukainya, Tapi entah kenapa saya sama sekali tidak bisa melupakan dia. Saya tidak bisa berhenti memikirkannya. Saya bingung harus bagaimana”.
“Siapa dia, apakah dia mahasiswa kampus ini, dan apakah dia sudah tahu bagaimana perasaanmu kepadanya” tanya Pak Amir. “Namanya Azzah pak, dia bukan mahasiswa kampus ini, dia sekarang kuliah di Unhas. Saya kenal dia waktu Sekolah SLTP dulu, dia teman sekelas saya, orangnya cantik, cerdas, dan sholehah, dan menurut saya belum ada wanita yang mampu membuat saya jatuh cinta seperti saya jatuh cinta padanya”. “saya tahu bahwa sekarang dia juga masih belum punya pacar, ada keluarga saya yang juga kuliah disana. biasanya saya menanyakan tentang dia melalui sepupu saya tersebut. tapi terus terang pak, saya tidak ingin pacaran, saya hanya ingin hati menjadi tenang kembali, lagi pula kuliah saya baru semester II, rencananya saya ingin menikah kalau saya sudah lulus kuliah.
“Bapak ingin cerita kisah cinta bapak, kamu mau mendengarnya”
“Iya pak, saya siap mendengarkannya”
“Dulu waktu bapak masih sekolah di Madrasah Aliyah, Bapak sempat punya pacar, bahkan bukan cuma satu orang, tapi dua atau tiga orang, bapak terpengaruh oleh teman-teman bapak, kalau ga punya pacar biasanya di olok-olok teman. Akhirnya bapak punya pacar juga, tapi pacaran yang bapak lakukan hanyalah agar tidak dikata-katai oleh teman-teman bapak. Bapak sadar apa yang bapak lakukan bukanlah berdasarkan keinginan hati bapak, bapak merasa apa yang bapak lakukan bertentangan dengan hati nurani bapak. Akhirnya sebelum bapak berangkat ke luar negeri, yaitu ke Syria, bapak putuskan secara baik-baik cewek-cewek bapak itu”.
“Di Syria bapak juga pernah mau dijodohkan dengan seorang muallaf asal Syria, mereka orang-orang Syria lebih percaya kepada mahasiswa Indonesia daripada mahasiswa Syria. Dalam pandangan mereka orang Indonesia dibandingkan orang lokal sana ada keistimewaannya, diantaranya adalah, mereka yang belajar keluar negeri untuk mempelajari ilmu agama adalah mereka yang istimewa. mereka mau berangkat jauh-jauh dari indonesia kesini untuk menuntut ilmu agama”. Mereka berharap para muallaf tersebut bisa dibimbing oleh orang-orang yang punya kecintaan terhadap ilmu. dan konsekuen menerapkan ilmunya, Tapi orang tua bapak tidak setuju”.
“Ngomong-ngomong, umurmu sekarang berapa?”
“23 tahun pak”
“Boleh bapak lanjutkan ceritanya”
“Saya akan dengarkan”
Setelah lulus dari Syria bapak melanjutkan kuliah ke Madinah, Baik di Syria maupun di Madinah, dua-duanya dibiayai dengan uang beasiswa. di Syria bapak Lulus dengan predikat Mumtadz, begitu pun di Madinah.
“Nah setelah lulus, bapak langsung dikenalkan dengan ibu ketua kampus ini, bapak di minta mengajar. bapak sudah berniat untuk mengamalkan ilmu yang bapak peroleh di luar negeri tersebut di tanah air, walaupun disana bapak juga mendapat tawaran untuk melanjutkan S3 bapak, dengan biaya ditanggung pemerintah Madinah, di sana bapak banyak kenalan dengan orang-orang KBRI, kadang bapak di minta untuk menjadi Bodyguard yang kerjanya menemani atase-atase di sana. atau terkadang menjaga tempat kediamannya, ya kalau dilihat fostur tubuh bapak memang cukup pantas untuk tugas itu, kepandaian bapak dalam bahasa arab menunjang pekerjaan bapak, kerena yang datang kerumah para atase-atase itu bukan sekedar orang indonesia saja”.
“Umur bapak sekarang 28 tahun, orang tua bapak ingin sekali bapak menikah. Kamu tahu siapa yang menjadi pilihan bapak untuk menjadi pendamping bapak”. Aku menggeleng, Bapak sudah musyawarah dengan orang tua bapak. Bapak sudah menanyakan apa ada calon yang ingin orang tua bapak ajukankan untuk bapak pertimbangan, bapak merasa orang tua punya hak untuk mengajukan siapa yang akan menjadi pendamping kita. Orang tua bapak menyerahkan semuanya kepada bapak, yang penting wanita tersebut adalah wanita yang sholehah, pesan beliau kepada bapak.
“Wanita yang menjadi pilihan bapak, kalau dilihat dari kecantikannya, wajahnya biasa-biasa saja atau bahkan dibawah standarmu ” dia tidak cantik secara fisik, bapak mencintainya kerena dia adalah wanita yang sholehah, dia adalah anak dari kyai di pesantren tempat bapak belajar dulu. Bapak ingin menjadi hadiah baginya, Pendidikannya juga hanya Madrasah Aliyah. Raut Wajahku berubah mendengar pilihan Pak Ramli, mengingatkanku siapa diriku. Aku begitu menuntut yang sempurna, padahal siapalah diriku, apalah kelebihanku. sedangkan Pak Ramli Seorang pemuda yang tampan, Lulusan luar negeri, punya pekerjaan yang mapan, dan kelebihan-kelebihan yang lainnya, memilih seorang wanita yang wajahnya di bawah standarku, tanpa terasa ada yang menggenang dikedua mataku, kemudian air mataku jatuh satu persatu membasahi pipiku. Aku betul-betul terharu. ”Saya tidak sanggup seperti bapak” lirihku sambil berusaha menyembunyikan air mataku. “Saya masih belum bisa mencintai wanita yang tidak cantik, wanita yang sekedar sholehah saja. Jika yang cantik memilih yang tampan, dan sebaliknya semua yang tampan memilih yang cantik, kapan mereka punya kesempatan untuk memperbaiki keturunan, jawabnya sambil bercanda. Mereka yang sholehah namun tidak di anugrahi kecantikan oleh Allah sebenarnya mereka juga berharap mendapatkan pasangan yang tampan, terkadang mereka tidak percaya diri, mereka merasa minder, nah bapak bermaksud menjadi hadiah bagi mereka. Mereka Sholehah, Qanitat, dan Khafizat. Jika bapak memilih wanita hanya kerena kecantikannya saja bapak malu kepada Allah, bapak selalu mengingatkan orang-orang agar dalam memilih jodoh selalu melihat aspek agama sebagai hal nomor satu yang harus dipertimbangkan, nah kalau bapak sendiri memilih yang cantik. Apa kata dunia. Lagi-lagi beliau tersenyum.
“Dan pesan bapak, sebelum kita mengharapkan seorang wanita yang sholehah maka hendaklah kita berkaca diri, sejauh mana kualitas diri kita, jika kita adalah laki-laki yang sholeh maka yakinlah bahwa kita akan mendapatkan wanita yang sholehah pula. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi:
    
    
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita yang keji (pula) dan wanita yang baik-baik adalah untuk laki-laki yang baik-baik dan laki-laki yang baik-baik adalah untuk wanita yang baik-baik (pula)…… (An Nuur: 26)
Bacaan Al Qur’annya begitu fasih. Aku semakin merasa diriku kecil. “Jangan seperti debu yang merasa seperti gunung” nasehat dalam hati.

Selain ayat di atas ada hal yang perlu kamu ketahui, ada tiga tangga menuju pernikahan, 3 Si, Si yang pertama adalah Koleksi, Si yang kedua adalah Seleksi, dan Si yang terakhir adalah Resepsi, Ketika kamu belum siap untuk menikah maka kamu hendaknya hanya menapaki tangga pertama yakni koleksi, kamu berhak mengenal seorang wanita yang menurutmu cocok untukmu, bahkan bukan Cuma satu orang, dua atau tiga juga tidak apa-apa, tapi ingat belum saatnya bagi kamu untuk mengutarakan perasaanmu, kerena kamu belum siap untuk menikah. Ketika kamu sudah siap menikah maka kamu boleh menapaki tangga kedua yaitu seleksi, memilih siapa diantara mereka yang kamu pikir pantas dan sanggup mendampingi hidup, jika diantara mereka ada yang menolak masih ada yang lain, kalau kamu memang sudah siap menikah nantinya bapak do’akan kamu supaya mendapatkan yang terbaik menurut Allah. Nah Si yang ketiga adalah Resepsi, bapak yakin kamu sudah mengerti.
“Dan mengenai apa yang kamu alami tadi malam, pasrahkan seluruh perasaanmu kepada Allah, kembalikan hatimu kepada satu-satunya yang berhak kita cinta yaitu Allah, hatimu telah menduakannya,”. Aku baru sadar ternyata aku terlalu berlebihan dalam mencintainya, bahkan melebihi cinta kepada Allah, Buktinya aku tidak bisa tenang walaupun hatiku juga mengingat Allah. “Hati itu ibarat sebuah kursi, apabila sudah terisi dengan Allah maka yang lain tidak akan bisa mendudukinya, tapi apabila kursi itu sudah terisi dengan yang hal-hal yang lain. maka Allah pun akan tersinggirkan. di dunia ini,hanya ada dua pilihan yaitu baik atau buruk. Apabila terisi dengan kebaikan maka keburukan yang akan menyingkir dan begitu pula sebaliknya. pilihan ada di tanganmu.
“Bagaimana perasaanmu sekarang, Mir”
“Alhamdulillah pak, Hati saya sudah merasa tenang, saya benar-benar mendapat pencerahan malam ini, rupanya Allah menguji saya dengan kejadian semalam agar saya memahami makna cinta yang sejati”
Cinta yang didasarkan benar-benar kerena-Nya. Seperti apa yang bapak jelaskan.

Jumat, 07 Agustus 2009

KITA TERLALU SERING... HINGGA LUPA

Kita terlalu sering menuntut yang sempurna
Hingga lupa kita juga kita tidak sempurna...

Kita terlalu sering membicarakan kejelekan orang lain
Hingga lupa kejelekan kita sendiri...

Kita terlalu sering mengklaim orang lain salah
Hingga kita lupa
Kita sering merasa diri kita benar....

Kita terlalu sering dibuai pujian
Hingga lupa cara bersabar atas makian dan cacian...

Kita terlalu sering dibuai nikmat
Hingga lupa apa itu penderitaan...

Kita terlalu sering menghujat dan melaknat
Hingga lupa cara memuji dan berterima kasih

Kita terlalu sering mendendam
Hingga lupa cara memberi maaf...

Kita terlalu sering melukai hati orang lain
Hingga kita lupa bagaimana perihnya luka

Kita terlalu sering bermain kata-kata
Hingga semuanya tak lagi bermakna...

Kita terlalu sering...
terlalu sering... dan terlalu sering..,

Sebelum pintu taubat tertutup...
Sebelum dosa semakin menumpuk...
Sebelum semuanya terlambat...
Mari intropeksi diri
Belajar menerima kekurangan orang lain
....
Bagaimana... Setuju..,

By: Arbani


SAHABAT AKU IRI PADA KALIAN

Sahabat aku iri padamu
Kalian begitu rendah hati dengan seribu kelebihan
Sementara aku tidak...
Aku terlalu sombong dengan satu kelebihan...

Sahabat aku iri pada kalian
Kalian begitu peduli padaku....
Sementara aku tidak...
Aku terlalu memikirkan diriku sendiri...

Sahabat aku iri pada kalian
Lidah kalian begitu ringan mengucapkan terima kasih dan maaf...
Sementara aku tidak... Aku pendendam...

Sahabat bimbing aku ke jalan-Nya
Tuntun aku kepada petunjuk-Nya
Bantu aku mensyukuri nikmat-Nya
Agar diakhirat kelak aku dapat berjumpa dengan-Nya
Agar dapat ku menatap wajah-Nya
Amiiiin . . . !!!

By: arbani

Tanpa judul

^1 nM trukh!r dlM hT!Q
1 Nm4 Q Pu2k d9n rs4 ksh sy4Nk,1 nM y9 mMbwt aQ m'rs4kn c!Nt4,1 nM y9 m'n9hncrKn ht!Q..
S'suN99hnX Aq MSh sy4nk,s'SuN99hX aQ msh . . . By: L!SA

Selasa, 04 Agustus 2009

DALAM KUNGKUNGAN TEKNOLOGI

Banyak hal yg berubah seiring dengan semakin maju dan berkembangnya teknologi, diantara perubahan itu bisa kita lihat dari hal yang kecil misalnya kalkulator sebagai alat hitung... kemudian ponsel sebagai alat komunikasi... kemudian facebook sebagai sebuah kumunitas yg tidak dibatasi oleh jarak... lalu ada blog..., dan lebih canggih lagi GPS, yg sdh menggunakan jasa satelit untuk mendeteksi keberadaan seseorang melalui sinyal ponsel.., perubahan-perubahan tersebut jg berpengaruh terhadap mental-mental kita sebagai pengguna teknologi tersebut, dan yang paling jelas kelihatan dampaknya adalah kita semakin tergantung pada teknologi. Otak menjadi tumpul setelah kita terlalu sering menggunakan kalkulator.., dan yang sekarang yang ingin saya angkat dalam tulisan ini adalah aplikasi ponsel tentang Al Qur'an meliputi Al Qur'an 30 juz maupun Al Qur'an terjemah... jangan sampai dengan semakin mudahnya membaca Al Qur'an dan terjemahnya kita menjadi semakin jauh dengan Al Qur'an maksudnya Al Qur'an hanya di buka untuk menjawab pertanyaan ketika ujian semester atau quis ataupun ulangan lain. kalau hal ini terjadi bukankah teknologi semakin mengkungkung kita. Oleh kerena itu jangan sampai tertipu dengan semakin majunya teknologi. akhirnya bijak dalam menggunakan teknologi adalah solusinya.

Rabu, 15 Juli 2009

Tak ada yang sempurna selain Cinta-Mu

Semua kenanganku bersamanya
telah hilang bak debu diterpa angin,
hanya saja debu-debu itu tak hilang seutuhnya...
Dia hanya berpindah tempat ketempat yang lain
sungguh tak kuasa aku dihadapan cinta ini
tapi ada satu cinta yang selalu menyertaiku
disaat suka maupun duka
yaitu cinta-Nya yang hak...
sungguh aku telah jauh menghianati Cinta-Nya
ampuni aku Ya Allah. . .
kenapa begitu berani aku menduakan Cinta-Mu
tak ada yang sempurna selain cinta-Mu.

UNTUK SAHABAT . . .

SAHABAT . . .
Entah kapan kita akan bertemu
Bertatap muka kembali
Sungguh kini hanya tinggal kenangan yang tersimpan didalam memory... ini.

SAHABAT . . .
Aku akan selalu merindukan kalian
Walau kalian tak akan merindukan ku
tapi aku yakin kalian tidak akan pernah lupa denganku
kerena diantara kita telah terjalin ikatan ukhuwah yang tidak akan terpisah, kecuali kita dipanggil oleh-Nya

SAHABAT . . .
Berjuanglah !!!
kerena setelah ini akan banyak cobaan lagi yang entah bagaimana
kita semua tak tahu
Semoga kita kan selalu bersama, walaupun raga kita jauh tapi hati kita selalu bersama
hingga akhir hayat kita
Aku selalu merindukan kalian.

SAHABAT . . .
Dulu kita dapat tertawa bersama
tak ada hal yang kita sembunyikan dari tatapan mata kita
Ku tahu dirimu
seperti dirimu mengenal diriku
Kita telah mengukir cerita indah untuk dikenang
Kemarin saat kenangan itu terukir
Saat ini saat kita memgulang cerita itu
dan Esok ketika kita tersenyum mengenangnya

SAHABAT . . .
Jarak kita pun semakin jauh membentang
akankah semuanya jadi terkurang
atau hanyut terbawa gelombang
atau bahkan terkubur oleh waktu dan keadaan

SAHABAT . . .
dalam hatiku ini akan tetap membekas suatu kenangan,
Kau sungguh baik, supel, dan kumunikatif, siapapun yang mengenalmu pasti merindukanmu
namun untukku jangan biarkan aku terkulai lemas dalam kehampaan
Kerena rasa kangenku tak kau harapkan

BAGAIMANA AKU AKAN BERKATA “SELAMAT TINGGAL” KEPADA SESEORANG YANG TAK PERNAH AKU MILIKI?????
KENAPA TETES AIR MATA JATUH DEMI SESEORANG YANG TAK PERNAH MENJADI KEPUNYAANKU??
KENAPA AKU MERINDUKAN SESEORANG YANG MUNGKIN TAK PERNAH MERINDUKU????

Selasa, 14 Juli 2009

Bila Aku Jatuh Cinta

Dikutip dari situs dudung.net

ALLAHU RABBI...
Aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cintaku kepada-Mu berkurang
Hingga membuatku lalai akan adanya Engkau

ALLAHU RABBI
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku padamu tetap utuh

ALLAHU RABBI
Izinkanlah.,
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkanlah untukku seseorang yang hatinya
Penuh dengan kasih-Mu dan membuatku semakin mengagumi-Mu

ALLAHU RABBI
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Pertemukanlah kami dan berilah kami kesempatan untuk saling mendekati cinta-Mu

ALLAHU RABBI
Pintaku terakhir adalah
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan pernah palingkan wajah-Mu dariku
Anugrahkanlah aku cinta-Mu
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu.

Selasa, 07 Juli 2009

TENTANG JODOH

Ada yang berpendapat bahwa jodoh itu ditangan Allah, konsep jodoh bukan memilih tapi dipilihkan oleh Allah, mereka meyakini bahwa masing-masing dari mereka memiliki jodohnya masing-masing, menurut mereka jodoh tidak perlu dicari-cari, tak perlu dikejar-kejar, jika memang waktunya sudah tiba, jodoh itu akan datang dengan sendirinya. Namun ada juga yang berpendapat bahwa jodoh itu seperti rejeki, kita harus berikhtiar mencarinya kemudian bertawakkal dengan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah yang menentukan dan yang memberikan jodoh. Apapun pendapatmu tentang jodoh, ya silakan saja, pilih pendapat pertama atau kedua.

Banyak orang yang berprasangka buruk kepada Allah, ketika dia sedang kehilangan kekasih yang dia cintai, dia meyakini bahwa orang yang dia cintai adalah yang terbaik menurutnya, dia tidak sadar bahwa apa yang diterimanya selama ini adalah yang terbaik menurut Allah. Oleh kerena itu, Jangan berlebih-lebihan dalam mencintai, kerena bisa saja yang kamu cintai itu bukan yang terbaik untukmu, dan juga jangan berlebihan dalam membenci bisa saja apa kamu benci itu sebenarnya baik untuk kamu.

Tidak ada salahnya bercita-cita tinggi dan menginginkan bintang dilangit yang tinggi atau dengan kata lain kamu mengharapkan jodohmu adalah seorang putri raja yang cantik jelita, baik hati dan kaya raya. Tetapi ingat, tetapi sadarlah jangan seperti pungguk yang merindukan bulan. Mungkin ada yang mendapatkan yang seperti itu, tapi mungkin diantara seribu cuma satu Sadari apakah tanganmu cukup panjang untuk menggapai bintang dilangit itu atau apakah kau punya kekuatan untuk bisa terbang dan membawa pulang bintang. Ku sarankan kamu seperti yang disarankan seorang akhwat kepadaku, ku ucapkan terima kasih untuknya, dia bilang kalau kamu tidak mendapatkan bintang dilangit, kejarlah kunang-kunang bumi, kerena kunang-kunang bumi tak kalah indahnya dengan bintang dilangit dan yakinlah mendapatkan kunang-kunang bumi jauh lebih mudah daripada bintang dilangit. Bintang dilangit adalah orang yang kamu impikan menjadi jodohmu dan kunang-kunang bumi adalah orang yang ada disekitarmu, andai kamu bisa menerima sedikit kekurangannya yaitu dia tidak bisa setinggi bintang, kamu akan mendapatkan yang seindah bintang. Namun indahnya bintang membuat kita terpaku dan tak bisa melihat indahnya kunang-kunang.

Satu lagi pesan saudaraku untukku, mungkin juga cocok untukmu, menikahlah dengan orang yang mencintaimu dan kamu mencintainya.
Berusahalah menemukannya

Senin, 06 Juli 2009

SMS IDUL FITRI

1. STaRt Up PinTu Hatimu
2. Find file-file keSalaHanku yg BernaMa
> Janji yang terAbaiKan
> Hati Yg berprasangkA
> Segala kata dan sikap yang menyakitkan
yang terkumpul dalam sebuah folder bernama “DOSA-DOSAKU PADAMU”
3. Klik file-file tersebut kemudian DELETE
4. Up Date segala virus yang ada dikumpeter hatimu berupa kebencian dan permusuhan dan
5. Install sikap saling memaafkan dan
6. Pastikan kabel data yang menghubungkan kau dan aku telah berfungsi
7. Bersiaplah menerima Emailku yang berisi
“Mari Saling Memaafkan dihari yang Fitri”.

KATA-KATA CINTA II

Kalau kamu tak bisa menjadi pohon beringin
jadilah saja semak belukar
yaitu semak belukar yang terbaik, yang tumbuh ditepi danau
Kalau kamu tak sanggup jadi belukar jadilah rumput, yaitu rumput terbaik yang memperkuat sisi tanggul
aku mungkin tidak akan pernah bisa menjadi kekasihmu, tapi setidaknya aku masih bisa menjadi sahabatmu, sahabat terbaik yang senantiasa menerangi hidupmu.

kau mungkin menghilang dari pandanganku tapi tidak dari hatiku
kau mungkin diluar jangkauanku tapi tidak dari pikiranku
aku mungkin tak berarti apa-apa untukmu tapi kau selalu jadi yang istemewa dalam hidupmu.

Sejak pertama aku jumpa dirimu Terpasung anganku dalam sinar matamu
ingin diriku lalui hidup bersamamu
membagi cinta hanya berdua denganmu
mungkinkah aku bisa jujur padamu untuk kali ini
atau kah harus terulang kesalahan masa lalu
mengapa berat ungkapkan cinta padahal ia ada
dalam rinai hujan dalam terang bulan
mengapa sulit ungkapkan cinta padahal ia terasa, dalam rindu indah hening malam cinta terasa ada.

cinta yang sehat adalah cinta yang melibatkan emosi, rasio dan tanggungjawab jika ketiga unsur itu sudah anda miliki barulah berpikir untuk menikah

cintaku kepadamu seperti angin, kugapai namun tak tersentuh, ada namun tiada dan sekarang kian menjauh cintaku kepadamu seperti seberkas cahaya
mengkilau terang kemudian meredup
menyisakan rasa tak mengerti
hingga akhirnya menjadi titik kecil bak bintang di langit
indah...
namun tak terjangkau oleh tangan-tangan lemahku
cinta., yang sedikit pun akan terlihat sangat berharga

KU CARI ENGKAU WAHAI KEKASIH SEJATI

dikutip dari tentang-pernikahan.com
Sedih rasanya hidup dalam kesendirian
tiada tempat untuk mengadukan kesedihan, teman memang banyak, kenalan dimana namun tiada artinya bila tak menjadi penawar dahaga.
Dahaga kehausan akan kasih sayang
Dahaga kehausan akan ketentraman
Dahaga kehausan akan cinta
Dahaga kehausan akan ibadah dan pahala yang tak terkira
Mata menjadi samar kerena remangnya cahaya,
Nafsu dapat menghancurkan kerena lemahnya penjaga
Hati menjadi rapuh kerena tiada teman bicara
Titian ini melalui dengan hati-hati
Namun tetap saja aku terjerat debu-debu berduri
panjang jalan mungkin akan bisa terlintasi
bila ada kawan sehati yang menemani
Rasul dalam kekalutan diselimuti Khadijah dengan kelembutan namun diriku dalam keresahan diselimuti kegelisan
Rasul menjejaki dakwah dengan ditemani Khadijah namun diriku menjalani dakwah ditemani gundah
ku cari kekasih didunia sebagai penyejuk mata
dan sebagai penawar hati, sebagai teman seperjuangan dalam dakwah ini...
... wahai akhwat yang kunanti
kuharap keikhlasanmu dengan hati
Ingin engkau terima apa adanya diri
Temanilah dan bantulah diri
Menggenapkan separuh dien ini...

KATA-KATA CINTA

Kebahagian terindah dalam diriku adalah dicintai seseorang walaupun dia tahu ada kekurangan dalam diriku, dan bagiku kau adalah anugrah terindah yang pernah diberikan tuhan untukku

Waktu seakan terus berlari
Mengejar mimpi dalam indahnya hari
Langit mengajakku bercinta tentang apa yang kita lalui
Seketika kurasakan cahaya mentari menusukku dengan jutaan kerinduan
Ingin kucoba tepis rasa itu
Namun bayangmu terus merajaiku
Dan aku yang harus mengantarmu
Sampai kepenghujung waktu

Kadang disetiap kumelangkah
Saat sendiri aku merindumu
Sudah sirna semua tentang kita
Adakah cahaya indah itu lagi
Biarkanlah hatiku yang seperti ini meminta hadirmu kembali

Andai kau bisa lihat aku yang sebenarnya tentu kau akan rasakan sejuta cinta
Andai kau bisa lihat aku sedikit saja
Tentu kau bisa tahu artinya cinta
Namun kau hanya bisa lihat cinta yang penuh dusta, cinta yang hanya menjanjikan hayalan dan impian
Akulah cinta sejatimu
Bukan impian dan hayalan

Cinta ... Kutulis namamu diatas pasir
Tetapi gelombang menghapusnya
Lalu kutulis dilangit angkasa
Tetapi angin meniupnya pergi
Sehingga kutulis didalam hatiku dan disanalah namamu bertahta selamanya

Terlunta jiwa melawan masa, kukikis rasa sepi
Melawan gentar disisi tanpamu
Aku akan setia padamu
Sebuah rindu selalu membelenggu ruang dan waktu dalam dada menjadikan cinta kehilangan makna sebenarnya

Perhatikan awal kata dari kalimat dibawah ini, perhatikan yang huruf besarnya dan temukan namaku dan nama-nama temanku disana

Namaku
Aku tak pernah rasakan
Rindu sebesar dan seberat ini
Benarkah yang kurasakan ini cinta
Ataukah hanya perasaan semu belaka
Namun bayangmu selalu merajai mimpiku
Inikah namanya cinta

Temanku alumnus MTS NURUL HUDA, IAIN ANTASARI BJM
Apakah kau rasakan hal yang sama
Seperti yang aku rasakan saat ini
Pernahkah kau rasakan rindu yang begitu berat
Indah dunia saat kau disampingku
Akan tetapi jarak dan waktu memisahkan kita
Hanya do'a yang kupanjat moga kau bahagia

Temanku alumnus
SMAN 1 RANTAU BADAUH, sekarang jadi ibu rumah tangga katanya sih tinggal disampit
Saat matamu memandangku
Yang kurasa hanyalah kebahagian
Andai kau terima isi hatiku
Rela kuserahkan semua untukmu
Kan kuberikan semua milikku
Indah khayal dan impian
Angan dan mimpi yang kita bangun
Hanya kau dan aku disana

MUNGKIN

Mungkin kau telah letih menungguku, atau kau telah bosan denganku,
maafkan aku...
aku tak bisa berikan kepastian itu,
kerena yang punya kepastian itu hanya DIA (ALLAH),
Akupun tak berani memberimu satu janji untuk yakinkan dirimu,
kerena aku takut tak bisa menepatinya.
yang bisa kuberikan untukmu hanyalah do'a...
do'a semoga yang kau dapatkan adalah yang terbaik untukmu. aku tahu aku penuh kekurangan
aku tahu aku egois
egoisme...
ego itulah yang masih menyelimutiku yang tampak menjadi benteng diantara kita.
benteng yang ingin kuhancurkan tapi tak bisa.
dan kini aku mohon bantuanmu untuk menghancurkan benteng itu, kerena aku tak mampu merobohkannya sendirian.
aku butuh dukunganmu.
setelah benteng tebal pemisah itu runtuh, semua terserah padamu
aku memang pengecut... tapi
meski aku tak dapat memilikimu
tak dapat hidup bersamamu
tapi biarkanlah aku hidup dalam dirimu.
agar dapat kurasakan kebahagian,
agar dapat kumemandang pajar harapan
jangan biarkan semua ini memisahkan kita. jika kata tak mampu lagi menggambarkan perasaanku, biarlah langit penuh bintang itu yang menggantikannya.

Aku sadar aku tak semulia Muhammad saw
Juga tak setaqwa Ibrahim as.
Pun tidak setabah Ayub as.
Ataupun segagah Musa as.
Apalagi setampan Yusuf as.
justru aku hanya insan akhir zaman.
yang punya cita-cita membangun keturunan yang sholeh...

jika aku nahkoda
aku ingin kau navigatornya
jika aku adalah bisa aku yakin kau lah penawarnya
seandainya aku adalah masinis yang lancang sabarlah menasehatiku

aku juga sadar kamu bukan khadijah, yang begitu sempurna dalam menjaga kehormatan
bukan pula hajar yang begitu setia dalam sengsara
cuma wanita akhir zaman yang berusaha menjadi sholeh...

dikutip dari berbagai sumber

PENGARUH MINAT BELAJAR BAHASA ARAB TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ARAB MAHASISWA

LAMPIRAN PROPOSAL PENELITIAN MINAT BELAJAR BAHASA ARAB

KENANG-KENANGAN PPL DI SMAN 1 SANGATTA UTARA

Laporan PPL di SMAN 1 Sangatta Utara