Minggu, 07 Juni 2009

AYO CARI JALAN... BAGIAN II

atau mungkin dihargai dan dianggap pahlawan yang berani mempertahankan prinsip dikalangan mereka yang punya pandangan mencontek itu tidak baik.

Diluar negeri punya aturan yang tegas bagi mereka yang ketahuan mencontek. Seperti diungkapkan oleh H. Ahmad Faiz Lc., MA alumnus Perguruan tinggi Syria dan Libya mereka punya peraturan, ketahuan mencontek langsung dideportasi. Didalam negeri juga ada politeknik yang punya aturan unik, ketahuan mencontek langsung DO misalnya disalah satu politeknik di Bandung, Kalau di STAIS KUTIM apa ya peraturan uniknya, saat hal ini saya tanyakan kepada salah satu pengawas ujian Bapak Sorono M.Si, kata beliau ketahuan mencontek langsung didiskualifikasi, artinya dianggap tidak lulus ujian mata kuliah tersebut. Kalau tidak lulus ujian satu matakuliah kerena mencontek lalu bagaimana dengan matakuliah lain yang tidak ketahuan menconteknya.

Selama ini persepsi kita tentang nilai adalah angka atau simbol yang tertulis didalam KHS (Kartu Hasil Studi), akan tetapi sejatinya nilai yang benar-benar nilai adalah bagaimana kita menanamkan dan mengaplikasikan nilai yang berupa kejujuran, kesabaran, keuletan, perjuangan, dan nilai-nilai lain yang betul nilai kedalam diri kita, itulah sejatinya nilai. Kita bukan tidak boleh gagal, gagal sebaiknya jangan tapi berhasil itu tidak wajib. Jadi jangan pernah berpikir menghalalkan segala cara untuk meraih yang namanya keberhasilan. Ketika kita gagal masih ada kesempatan hari esok, masih ada semester berikutnya, belajar dari kesalahan adalah bijak, belajar bersabar. Kalau memang kita tidak pantas lulus kenapa dipaksakan dengan menghalalkan segala cara. Ujian yang sebenarnya bukanlah soal tertulis yang diberikan di lembar soal, tetapi ujian sejati adalah mampukah kita meraih keberhasilan dengan cara yang halal. Setelah lulus akan tertanam dibenak mahasiswa bahwa segalanya harus halal. Itulah sejatinya nilai, nilai yang punya nilai disisi ALLAH, sekali lagi bukan nilai yang tercantum di KHS.

Masih banyak diantara kita yang para mahasiswa yang beranggapan yang penting lulus, dapat ijazah selesai. Kalau nilai tinggi golongan sama saja dengan yang nilainya rendah. Pandangan ini juga mulai mewabah dimasyarakat kita, mungkin sudah menjangkiti 2/3 mahasiswa indoesia khususnya bagi mahasiswa yang sudah menjadi pegawai negeri atau masih calon pegawai negeri, sehingga upaya mereka untuk berkompetisi dalam meraih prestasi tampak tidak menggairahkan.
Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGARUH MINAT BELAJAR BAHASA ARAB TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ARAB MAHASISWA

LAMPIRAN PROPOSAL PENELITIAN MINAT BELAJAR BAHASA ARAB

KENANG-KENANGAN PPL DI SMAN 1 SANGATTA UTARA

Laporan PPL di SMAN 1 Sangatta Utara