Minggu, 07 Juni 2009

AYO CARI JALAN YANG HALAL MENUJU SUKSES

Minggu 07 juni 2009, pukul: 12.15
Ujian baru saja selesai, suasana kampus kembali lengang setelah 4 hari diramaikan oleh mahasiswa yang sedang melaksanakan UAS (Ujian Akhir Semester), sebagai wujud evaluasi belajar selama 6 bulan. Disana sini masih terdapat sampah plastik berupa aqua gelas dan sisa minuman, dan kertas, entah kerena kurangnya kesadaran mahasiswa untuk membuang sampah pada tempatnya, atau mungkin mereka menganggap bahwa kebersihan kampus adalah tanggungjawab petugas kebersihan dikampus ini.

Secara keseluruhan UAS kali ini berjalan lancar, walaupun selalu ada celah untuk terus disempurnakan, kerena bagaimanapun kesempurnaan adalah milik Allah SWT. Apa yang dilakukan oleh STAIS KUTIM selama ini saya rasa sudah optimal. Penyelanggaraan ujian diatur sedemikian rupa, mulai dari susunan kursi yang tertata rapi, segenap peraturan yang sengaja dibuat untuk kelancaran ujian ini dan lain sebagainya.

Yang ingin saya angkat dalam tulisan ini adalah sebuah masalah serius, menangani penyakit mahasiswa yang telah mewabah diseluruh indonesia, dari level SD sampai Perguruan Tinggi. PENYAKIT MAHASISWA lebih ekstrem lagi bahkan PENYAKIT GENERASI PENERUS BANGSA...!, atau PENYAKIT GENERASI MUDA MUSLIM...!, teman-teman mau tutup mata tutup telinga alias pura-pura tidak tahu fenomena ini benar-benar terjadi di PT kita di Indonesia ini semoga teman-teman tidak tertular penyakit ini. Ada yang cuma modal melirik, modal kerja sama tim yang solid, antara mahasiswa yang satu dengan mahasiswa lain, dan ada juga yang menggunakan HP dan sebagainya. Seandainya itu legal, tidak apa-apa dalam artian di izinkan oleh dosen yang bersangkutan. Misalnya mahasiswa dibolehkan open book atau dibolehkan buka kamus, itu, sah-sah saja.

Kerja sama tim, memang menjadi sebuah syarat kesuksesan, baik dalam berbuat jahat atau berbuat baik. Akan tetapi saya rasa salah tempat jika kerja sama tim itu diwujudkan dalam permalahan mencontek alias berbuat yang tidak baik. Seharusnya kerjasama tim yang solid itu ditunjukkan pada saat pembuatan makalah dan mempresentasikankannya tetapi ketika membuat makalah kerjasama tim malah dinomor dua kan. Memang dunia serba terbalik.

Hidup adalah sebuah pilihan, dan sebuah pilihan punya sebuah resiko. Begitu pula ketika kita memilih untuk bertahan pada prinsip tidak mencontek dan tidak memberi contekan, ada resiko yang harus kita tanggung. Mungkin dianggap pelit, mungkin akan dikucilkan dalam kumunitas mahasiswa yang suka mencontek,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGARUH MINAT BELAJAR BAHASA ARAB TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ARAB MAHASISWA

LAMPIRAN PROPOSAL PENELITIAN MINAT BELAJAR BAHASA ARAB

KENANG-KENANGAN PPL DI SMAN 1 SANGATTA UTARA

Laporan PPL di SMAN 1 Sangatta Utara