Senin, 15 Juni 2009

KUTIPAN DARI NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH

Aku harus berbuat apa kak agar bisa hidup dengan orang yang aku damba? Dan orang itu adalah kakak. Perasaanku terhadap kakak sesungguhnya sangat jelas, sejelas matahari di siang hari dan purnama raya di malam hari. Begitu ada yang datang melamarku aku minta pertimbangan kakak dengan harapan kakak menunjukkan rasa cinta dan cemburu. Tapi yang kudapatkan adalah sikap tinggi hati, kakak menyarankan agar aku terima saja lamaran itu. Mendengar saran kakak itu terus terang aku geram dan marah, maka seketika itu tampa pikir panjang aku terima lamaran itu. Saat itu aku tidak berpikir bahwa Sesungguhnya aku belum bisa menerimanya. (Habiburrahman El Shirazy.ketika cinta bertasbih 1 hlm. 436)

Benar. Mencìntai makhluk itu sangat berpeluang mengalami kehilangan. Kebersamaan bersama makhluk juga berpeluang mengalami perpisahan. Hanya cinta kepada Allah yang tidak. Jika kau mencintai seseorang ada dua kemungkinan diterima atau ditolak. Jika ditolak pasti sakit rasanya. Namun jika kau mencintai Allah pasti diterima. Jika kau mencintai Allah engkau tidak akan pernah mengalami kehilangan. Tak kan ada yang merebut Allah yang kau cintai dari hatimu. Allah akan setia menyertaimu. Allah tidak akan berpisah darimu. Kecuali kamu sendiri yang berpisah dari-Nya. Cinta yang paling membahagiakan dan menyembuhkan adalah cinta kepada Allah 'Azza wa jalla. (Habiburrahman El Shirazy.ketika cinta bertasbih 1 hlm. 431)

Dengar baik-baik ya perkataan Ibnu Athaillah, saya bacakan langsung dari kitab aslinya. Beliau mengatakan: la yukhriju asy syahwata illa khaufun muz'ijun aw syauqun muqliqun! Artinya tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangan duniawi selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati merana!

Coba resapi baik-baik kata-kata ulama besar dari iskandaria ini. Kecintaanmu kepada tiara adalah syahwat. Hampir semua orang yang merasakan jatuh cinta itu merasakan apa yang kau rasakan. Dan perasaan seperti itu tidak akan bisa kau keluarkan kau usir dari hatimu kecuali kau memiliki dua hal.

Pertama, rasa cinta kepada Allah yang luar biasa yang menggetarkan hatimu. Sehingga ketika yang ada dihatimu adalah Allah, yang lain dengan sendirinya menjadi kecil dan terusir.
Kedua, rasa rindu kepada Allah yang dahsyat sampai hatimu merasa merana. Jika kau merasa merana kerena rindu kepada Allah, kau tidak mungkin merana kerena rindu pada yang lain.

2 komentar:

PENGARUH MINAT BELAJAR BAHASA ARAB TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ARAB MAHASISWA

LAMPIRAN PROPOSAL PENELITIAN MINAT BELAJAR BAHASA ARAB

KENANG-KENANGAN PPL DI SMAN 1 SANGATTA UTARA

Laporan PPL di SMAN 1 Sangatta Utara